Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengirim Kapal Riset Baruna Jaya I ke perairan Palu dan Donggala guna meneliti morfologi bawah air pascagempa dan tsunami 28 September.

Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) BPPT Hammam Riza di Jakarta, Kamis, mengatakan kapal riset yang beroperasi sejak 1989 itu dilengkapi perangkat multibeam echosounder untuk Survei Batimetri guna mengetahui morfologi perairan Palu dan Donggala.

Alat itu, menurut dia, akan sangat membantu menentukan profil permukaan dasar laut dan kedalaman air dengan cakupan area dasar laut yang luas.

"Multibeam echosounder yang dimiliki kapal Baruna Jaya I menjangkau kedalaman kurang lebih dari 11.000 meter yang mana belum ada kapal-kapal riset di Indonesia yang memiliki kemampuan pemetaan dasar laut dari kedalaman dangkal 20 meter hingga kedalaman tersebut," lanjutnya.

Dalam operasi yang dimotori oleh Balai Teknologi Survei Kelautan ini, Hammam menjelaskan, BPPT juga membawa Teknologi Air Siap Minum (Arsinum) untuk mendukung penyediaan air bersih dan air siap minum bagi korban bencana di Kota Palu dan Donggala.

Teknologi Arsinum sebelumnya telah diterapkan untuk membantu korban bencana gempa di Lombok Utara, dan selama pengoperasian alat tersebut sejak 9 September 2018 telah menghasilkan sekira 65.000 liter air siap minum yang aman bagi korban gempa.

Bahkan teknologi Arsinum ini ada yang sifatnya mobile, dipasang pada mobil berkabin ganda, sehingga mampu menembus wilayah terdampak bencana dan menyediakan kebutuhan air bersih dan air siap minum, kata Hammam.

"BPPT bawa teknologi Arsinum ini ke wilayah bencana Palu dan Donggala dengan menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya I milik BPPT," ujar Hammam.

Kapal Riset Baruna Jaya I BPPT melakukan operasi Survey Bakti Teknologi dan Bakti Sosial mulai Rabu (3/10) hingga dua pekan ke depan. Kapal riset angkat sauh dari Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca juga: 180 hektare area Petobo dan 202 hektare area Jono Oge ambles
Baca juga: Satelit deteksi 5.000 bangunan rusak di Palu-Donggala

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018