Jakarta (ANTARA News) - Mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi Partai Golkar Eni Maulani Saragih mengungkapkan mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto telah berteman lama dengan Johannes Budisutrisno Kotjo yang merupakan terdakwa suap proyek PLTU Riau-1.

"Itu kan mereka sudah berteman lama. Pak SN (Setya Novanto) dan Pak Kotjo itu sudah berteman lama bukan karena proyek PLTU ini saja," kata Eni di gedung KPK, Jakarta, Kamis.

KPK pada Kamis memeriksa Eni sebagai saksi untuk tersangka mantan Menteri Sosial dan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham.

Eni juga mengungkapkan bahwa Novanto dan Kotjo yang merupakan pemegang saham Blackgold Natural Resources Ltd itu juga mempunyai usaha yang sama. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut usaha apa yang dijalankan oleh dua orang tersebut.

"Juga punya usaha yang sama di tempat lain, bukan hanya PLTU saja. Jadi, sudah berteman lama," ungkap Eni.

Sebelumnya, Novanto dijanjikan fee sebesar 6 juta dolar AS dari proyek "Independent Power Producer" (IPP) PLTU Mulut Tambang Riau-1.

Kotjo pada sekitar 2015 mengetahui rencana pembangunan PLTU Mulut Tambang Riau 1 sehingga ia mencari investor dan didapatlah perusahaan China, yakni CHEC Ltd dengan kesepakatan bila proyek berjalan maka Kotjo akan mendapat "fee" sebesar 2,5 persen atau sekitar 25 juta dolar AS dari perkiraan nilai proyek 900 juta dolar AS.

"Fee yang dimaksud rencananya terdakwa akan bagikan kepada beberapa pihak," kata jaksa penuntut umum (JPU) KPK Ronald F Worotikan di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis.

Disebutkan, pembagian fee tersebut adalah:
   1. Kotjo sendiri sebesar 24 persen atau sekitar 6 juta dolar AS
   2. Setya Novanto sebesar 24 persen atau sekitar 6 juta dolar AS
   3. Andreas Rinaldi sebesar 24 persen atau sekitar 6 juta dolar AS
   4. CEO PT BNR Ltd Rickard Philip Cecile sebear 12 persen atau sekitar 3,125 juta dolar AS
   5. Direktur Utama PT Samantaka Batubara Rudy Herlambang sebesar 4 persen atau sekitar 1 juta dolar AS
   6. Chairman BNR Ltd Intekhab Khan sebsar 4 persen atau sekitara 1 juta dolar AS
   7. Direktur PT Samantaka Batubara James Rijanto sebesar 4 persen atau sekitar 1 juta dolar AS
   8. Pihak-pihak lain yang membantu sebesar 3,5 juta dolar AS atau sekitar 875 ribu dolar AS.
 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018