Jakarta (ANTARA News) - Ketika masih jadi anggota grup K-pop Sistar, Soyou bukan tipe penyanyi yang bebas mengungkapkan opininya tentang album. Namun setelah bersolo karir usai grupnya bubar, Soyou berubah drastis.

"Ketika saya jadi bagian Sistar, partisipasi (untuk produksi album) hanya lima persen. Saya bukan tipe yang proaktif mengajukan ide pada agensi. Saya hanya beropini ketika diharuskan," kata Soyou seperti dikutip dari kantor berita Yonhap, Kamis, mengingat tujuh tahun yang dijalaninya bersama Sistar sebelum grup itu bubar tahun lalu.

Setelah Sistar bubar, Soyou merilis album solo perdana "Part. 1 RE:BORN" pada Desember 2017, sejak itu banyak hal berubah.

"Kali ini, saya menyumbang ide 80 persen. Awalnya sangat sulit untuk bilang 'tidak'. Saya sempat ragu dan butuh sekitar tiga hari (untuk bilang tidak) karena saya takut menyakiti perasaan komposer bila saya minta revisi," ujar Soyou pada media, Selasa (2/10), jelang peluncuran album solo keduanya.

"Sejak saya jadi solois, seluruh staf (produksi) akan repot jika saya tidak cepat membaut keputusan. Jadi sakarang tidak butuh waktu lama untuk mengutarakan ide," kata salah satu mentor acara "Produce 48" itu.

Baca juga: IZONE, grup yang debut dari Produce 48

Album "Part.2 RE:FRESH" mulai bisa diakses di toko musik online besar hari ini.

Soyou mengatakan ia terlibat dalam lirik dan aransemen lagu berikut foto sampul abum hingga video klip.

Baca juga: Hyolyn eks Sistar akan luncurkan single baru


 

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018