Jakarta (ANTARA News) - Netmarble sedang mempersiapkan layanan game cerdas untuk merintis era baru dari industri game berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

Game cerdas tersebut mengacu pada pemahaman karakteristik permainan dan keterampilan pemain melalui teknologi AI untuk menstimulasi minat, memberitahukan taktik saat menghadapi rintangan, dan bermain dengan pemain sesuai dengan level mereka.

Tujuannya adalah untuk mempelajari pola permainan pemain, guna memberikan elemen yang lebih menyenangkan bagi para pemain yang pastinya tiap pemain memiliki poin berbeda dalam merasakan kesenangan.

"Dalam penelitian teknologi AI kami, tidak hanya untuk memberikan pengalaman baru untuk para pemain, tapi juga memberi inovasi dalam pengembangan game dan operasi pelayanan di seluruh industri game," ujar Netmarble dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Untuk menyediakan layanan game pintar, Netmarble telah mendirikan Netmarble AI Revolution Center (NARC) pada Maret lalu, dan merekrut Dr. Lee Juhn-Young sebagai Kepala dari NARC.

Dr. Lee memiliki 20 tahun pengalaman penelitian di IBM Watson Research Center, yang memfokuskan penelitiannya pada Artificial Intelligence, Cloud, dan Big Data.

Dr. Lee dan timnya sekarang bekerja untuk mengembangkan "Project Columbus" dan "Project Magellan," tugas utama NARC untuk membawa game cerdas ke dunia nyata.

"Project Columbus" adalah proyek teknologi AI untuk otomatisasi pada operasi game dan marketing berdasarkan data besar.

Sistem yang telah ada saat ini membuat event in-game yang sama dan menyediakan notifikasi, serta item toko yang menawarkan item serupa kepada seluruh pemain.

Namun, ketika "Columbus" diterapkan, preferensi pribadi per individu akan dianalisa untuk event serta marketing personal yang cocok. Proyek ini pun telah diterapkan di beberapa game dan akan diperluas ke berbagai area.

"Project Magellan" adalah proyek teknologi AI untuk kecerdasan konten dan efisiensi pengembangan game. Teknologi ini menyediakan konten game individu untuk mereka yang memiliki tingkat pembelajaran relatif rendah atau konten panduan yang lebih cocok untuk pemain individual.

Selain itu, NARC juga mengembangkan teknologinya untuk otomatisasi dan mempersingkat proses pengembangan game dengan menggabungkan AI ke dalam karya seni dan Quality Assurance (QA), yang membutuhkan banyak waktu dan usaha.

Baca juga: Telkomsel rilis gim pertamanya "Shellfire"

Baca juga: Candy Crush Saga terbaru segera meluncur ke Android dan iOS

Baca juga: Rilis 20 September, "Contra: Return" hadir dengan kisah baru

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018