Selandia Baru merupakan sahabat Indonesia di Pasifik ...
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru mengadakan pertemuan Komisi Menteri Gabungan (Joint Ministerial Commission/JMC) ke-8 untuk membahas upaya peningkatan kerja sama kedua negara di berbagai bidang.

Pertemuan JMC ke-8 Indonesia-Selandia Baru yang dipimpin bersama oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Deputi Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters itu dilaksanakan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Jumat.

"Merupakan kehormatan bagi saya bersama Deputi Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters untuk memimpin bersama JMC ke-8 ini," kata Menlu Retno Marsudi. 

Sebelumnya, Pertemuan JMC ke-7 Indonesia-Selandia Baru dilaksanakan pada 2015 di Selandia Baru.

"Selandia Baru merupakan sahabat Indonesia di Pasifik. Indonesia mengapresiasi konsistensi posisi Selandia Baru dalam mendukung kedaulatan dan penghormatan terhadap integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Retno.

Menurut Menlu RI, tahun ini merupakan tahun yang penting bagi hubungan diplomatik RI-Selandia Baru yang memasuki usia 60 tahun.

"Tahun ini merupakan tahun penting dalam hubungan diplomatik RI-Selandia Baru. Tahun ini kita memperingati 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara," ucapnya.

Pada tahun ini kedua negara juga meningkatkan status hubungan kemitraan menjadi kemitraan konprehensif. Untuk itu, kedua Menlu dalam pertemuan JMC ke-8 itu sepakat menyusun rencana aksi untuk pelaksanaan kemitraan komprehensif tersebut.

Dalam pertemuan itu, Menlu RI dan Menlu Selandia Baru juga membahas tentang kerja sama ekonomi, di mana kedua Menlu sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara, terutama di bidang perdagangan.

Kedua negara memiliki target perdagangan sebesar 6,25 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2024.

Nilai perdagangan bilateral RI-Selandia Baru pada 2017 meningkat sebesar 15 persen menjadi 1.,18 miliar dolar AS. Peningkatan nilai perdagangan bilateral itu pun terjadi pada semester pertama tahun 2018, yaitu sebesar 10,6 persen dan mencapai 760 juta dolar AS.

Selanjutnya, kedua Menlu juga membahas beberapa isu kawasan dan dunia yang menjadi kepentingan bersama kedua negara, antara lain mengenai pengembangan kerja sama konsep Indo-Pasifik dan pengembangan kerja sama di Pasifik Selatan.

Baca juga: Wakil PM Selandia Baru kunjungi Indonesia
Baca juga: Indonesia-Selandia Baru kolaborasi di sektor industri makanan dan minuman

 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018