Depok (ANTARA News) – Aktor kawakan Roy Karyadi menuturkan bahwa dirinya mengenal sosok Rudy Wowor sejak tahun 1970 ketika mereka bertemu di Amsterdam, Belanda. Maklum saja, Roy dan Rudy memang aktor yang sama-sama memiliki darah Indonesia dan Belanda. 

“Ketika di Indonesia, kami juga terlibat Drama di TVRI “Apa Dayaku”. Kami juga diajak Eros Djarot dalam film “Tjoet Nja' Dhien” dan kami sebagai penulis skenario Belanda. Karena kami tahu tentang tentara Belanda,” kenang Roy saat berbincang kepada Antara, Jumat. 

Baca juga: Aktor Rudy Wowor tutup usia

Roy memiliki kesan Rudy Wwor terlihat arogan selama bekerja bersama dengannya.

“Dia seorang yang perfeksionis. Dia profesional. Dia on time. Kalau sampai telat, misalnya kita pemain sudah siap pukul 8 pagi tapi baru dipakai 10 malam, Rudy bisa marah besar,” ungkapnya. 

Roy yang juga menderita kanker paru-paru ini merasa beruntung pernah tinggal bersama di rumah Rudy di Ciawi selama dua tahun. 

“Saya tinggal bersama Rudy pada tahun 2011. Saya tinggal di rumahnya di Ciawi selama dua tahun. Saya menjadi lihat kesehariannya. Jadi, benar-benar saya tahu dia,” tegasnya. 

Roy menceritakan,“Rudy Wowor pernah mengalami penjepitan di saraf. Dia juga melakukan fisioterapi di RS di kawasan Cibubur.”

Baca juga: Anak Rudy Wowor menyesal telat bawa sang ayah berobat

Selama ia menderita kanker prostat pun, Roy mengakui bahwa bahwa Rudy tetap kuat bahkan masih mengambil pekerjaan. 

Rudy Wowor berpulang karena kanker prostat stadium advance pada pukul 8.30 WB di RS Meilia pada Jumat.

Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018