Jakarta (ANTARA News) - Inggrid Kansil memberikan klarifikasi mengenai foto dirinya saat bersama Dorce Gamalama yang memegang pamflet dukungan kepada Ratna Sarumpaet.

Foto itu menjadi perbincangan di berbagai media sosial, menyusul kasus berita bohong yang menjerat Ratna Sarumpaet.

Inggrid mengaku melakukan hal tersebut sebagai reaksi spontan saat melihat kondisi Ratna Sarumpaet yang pada awalnya mengaku sebagai korban penganiayaan, kendati pada akhirnya terkuak jika Ratna Sarumpaet melakukan kebohongan.

"Saya pikir siapa pun pasti terenyuh dengan kondisi yang luar biasa parahnya. Kekerasan fisik saya pikir ini memang terjadi. Lalu dengan hati nurani yang tulus ikhlas saya menyuarakan ini dengan memposting foto dengan bunda Dorce yang pada tanggal 2 itu saya posting," ucap Inggrid Kansil saat berbincang di kawasan Kemang, Jakarta, Sabtu.

Ingrid melanjutkan, "Saya juga lihat pemberitaan di televisi, Ratna Sarumpaet datang ke Pak Prabowo, saya pikir kok perempuan diginiin, apalagi beliau sudah sepuh. Jadi dengan niat tulus dan ikhlas niat saya memposting itu dari hati nurani terdalam ingin menyuarakan anti kekersan dan ketidakadilan tethadap kaum perempuan," imbuhnya.

Inggrid mengaku tidak ada unsur politik terkait unggahannya tersebut.

Dia juga menuliskan keterangan pada unggahannya dengan mengedepankan praduga tak bersalah, kendati Inggrid mengaku kecewa setelah mengetahui Ratna Sarumpaet berbohong.

"Sekarang saya sudah hapus karena memang ternyata tidak benar. Itu pembohongan publik yang dilakukan Bu Ratna dan mengecewakan kita semua. Kita niatnya membela kaum perempuan tapi kok dibohongin. Sebetulnya ini memang hati nurani terdalam saya yang berbicara," terangnya.

"Saya menyesalkan terkait penggiringan opini yang seolah-olah -- misalnya pamflet itu kita yang bikin atau ada konspirasi apa. Aduh kita kan cuma emak-emak, niatnya juga ikhlas memperjuangkan kaum perempuan," pungkas Ingrid.

Baca juga: Ingrid: ciptakan kesamaan gender

Baca juga: Kata Dorce soal rekayasa untuk Ratna Sarumpaet

 

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018