Jakarta (ANTARA News) - Atlet Olimpiade Spesial Michael Rosihan Yacub memukul gong besar saat upacara pembukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu malam.

Gong tersebut mempunyai pesan tersirat untuk perubahan bagi Indonesia agar lebih ramah lagi terhadap para penyandang disabilitas.

Michael merupakan olahragawan multi talenta yang telah memenangkan banyak medali di cabang golf, renang dan atletik.

Sebelum penabuhan gong, kekayaan alam Indonesia ditampilkan lewat aksi para penari dan pemanjat.

Di layar, Surya Majapahit muncul dengan suara bergemuruh. Seorang pemeran duduk di atas tiang Papua yang ditanam di sisi panggung dan memanggil matahari dengan terompet Papua. Matahari terbit di layar di belakangnya.

Para pemeran lain mulai memanjat tiang-tiang Papua saat penari matahari turun dari panggung dan matahari pun terus bersinar.

Sebanyak 61 penari kecak mulai memasuki arena pertunjukan. Beberapa orang dari mereka mengenakan jubah keemasan diikuti prop bercahaya yang membentuk Surya Majapahit. Hutan bambu berkilauan muncul di sekitar mereka saat nyanyian kecak mencapai kresendo.

Dua komodo yang dibawa oleh dalang datang memenuhi panggilan, bersatu dengan elemen-elemen lain di bawah energi magis saat cahaya matahari mulai bertambah terang.

Kemudian, Surya Majapahit muncul dipanggil oleh terompet Papua. Penari kecak menyanyikan kecak mencapai kresendo di hutan bambu yang berkilau.

Baca juga: Reza Rahadian dan Surya Sahetapy persembahkan dialog refleksi
 
Upacara Pembukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Utama GBK, Sabtu malam. (ANTARA News/Monalisa)


Ketika fajar tiba, layar berbalik menunjukkan kata-kata positif dan cahaya menjadi biru kehijauan. Sementara itu, kepulauan mulai bergerak menuju posisinya di panggung.

Saat elemen-elemen mulai bersatu dan layar dikembangkan, tampaklah perahu Para-nisi, sebuah interpretasi ulang dari perahu Pinisi, mahakarya kelautan Indonesia.

Sabar Gorky, pendaki gunung dengan disabilitas, memanjat tiang layar di tengah perahu Para-nisi untuk mengibarkan layar, memperlihatkan logo Asian Paralympic Committee. Logo yang sama juga diproyeksikan di layar utama.

Baca juga: Puan Maharani didaulat membawa bendera Merah Putih

Di layar tampak adegan hujan, sementara layar dengan kata-kata DIS melintas

Layar berbalik mejadi kata-kata positif dan adegan berganti menjadi nuansa hijau biru

Pulau-pulau bergerak menuju posisi geografisnya. Layar dikembangkan menjadi perahu Para-nisi sementara logo Asian Paralympic Committee tampil di layar

Di layar, tampak video yang memutarkan penampilan seniman dunia Sue Austin, yang melakukan pertunjukan di dasar laut menggunakan kursi roda, menemukan kebebasan dalam keberagaman dasar laut.

Ketika video diputar, Julius Jun Obero yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan kepulauan Indonesia, melintasi area pertunjukan lewat peragaan tarian yang memukau dari atas kursi roda.

Baca juga: Duet Julius dan Rhea tampilkan tarian memukau dari atas kursi roda
 
Upacara Pembukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Utama GBK, Sabtu malam. (ANTARA News/Monalisa)


Sementara itu, permukaan kepulauan berubah menjadi gelap sementara dasarnya bercahaya, memberikan pemandangan indah Indonesia dilihat dari langit. Perahu Para-nisi berlayar di tengah kepulauan bercahaya ini, dan satu per satu mereka pergi.

Sekelompok nelayan datang melakukan pertunjukan koreografi menggunakan jaring untuk menarik batu terkikis dari dasar laut. Batu-batu itu terbuat dari huruf-huruf yang membentuk kata DISABILITY.

Baca juga: Asian Para Games dibuka dengan simbol penghormatan bagi komunitas disabilitas
 

Pewarta: Monalisa
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018