Jakarta  (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo membuka Asian Para Games 2018 dengan menggunakan bahasa isyarat.

"Dengan mengucap bismillahhirhmannirohim saya menyatakan dengan resmi Asian Para Games 2018 dibuka. Selamat berjuang. Sukses," kata Presiden Joko Widodo di Gelora Bung Karno (GBK),  Sabtu.

Saat mengucapkan kalimat tersebut, Presiden menggerakkan tangannya sesuai dengan bahasa isyarat.  Penyampaian bahasa isyarat itu pun mendapat tepukan riuh dari penonton.

"Atas nama seluruh rakyat Indonesia, saya bangga menyambut kehadiran bapak, ibu dan saudara-saudara, tamu-tamu istmewa dari 43 negara," tambah Presiden.

 Presiden juga didampingi Ibu Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan para Menteri Kabinet Kerja.

 "Melalui Asian Para Games 2018 ini kita ingin merayakan persaudaraan. Kita menunjukkan kegigihan dan prestasi dan kita ingin menjunjung tinggi kemanusiaan," ungkap Presiden.

 Asian Para Games berlangsung pada 6-13 Oktober 2018 dengan mempertandingkan 18 cabang olahraga yang diikuti 2.888 atlet untuk memperebutkan 568 medali.   

Secara khusus saat para atlet Indonesia  melakukan "defile" dalam Upacara Pembukaan Asian Para Games 2018 untuk masuk ke arena pertunjukkan, Presiden Joko Widodo bangkit dari tempat duduknya lalu bertepuk tangan, menangkat lengannya dan menggoyangkan tangan ke atas.

Gerakan yang dilakukan Presiden itu sebelum upacara pembukaan dimulai sudah dilatih oleh salah satu pengisi acara untuk membuat gerakan tangan yang digerakkan ke atas saat ada kalimat "Ooo ooo terima kasih". 

Panggung Asian Para Games 2018 berbentuk melengkung  menyerupai garis ekuator yang melintasi Indonesia berwarna merah. Selanjutnya ada tulisan "We Are One" berwarna putih yang merupakan tema Upacara Pembukaan.

"We Are" menunjukkan asal peserta dan penonton dari satu benua terbesar di dunia sedangkan "One" memiliki arti satu bisa menjadi banyak dan dari banyak bisa menjadi satu. "We Are One" adalah kisan tentang bangsa yang memiliki keberagaman dalam darahnya.

 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018