Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo turun dari arena Kepresidenan untuk bergabung bersama siswa penyandang disabilitas Bulan Karunia Rudianti dan atlet panahan Abdul Hamid di tengah upacara pembukaan Asian Para Games 2018, Sabtu malam.

Presiden, Bulan, dan Abdul Hamid kemudian menembakkan panah, menghancurkan huruf-huruf DIS. Huruf-huruf itu jatuh berserakan bersamaan dengan tembakan pyro dari atap.

Dan terbentuk lah kata ABILITY yang bersinar keemasan seolah-olah menerangi Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu malam.

Ability, jika diterjemahkan berarti kemampuan, merepresentasikan komunitas disabilitas yang mampu menembus segala keterbatasannya.

Tembakan pyro semakin menegaskan ajakan untuk menerima perbedaan kemampuan yang dimiliki setiap manusia, meninggalkan yang negatif dan mulai bergerak ke arah persatuan dalam keberagaman.

Aksi tersebut adalah salah satu dari pertunjukan dalam upacara pembukaan Asian Para Games 2018 yang bertemakan "We Are One", perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika.

“We Are One” adalah kisah tentang bangsa yang memiliki keberagaman dalam darahnya. Indonesia, tanah keberagaman, di mana perbedaan tak hanya diterima tapi dirayakan. Dari satu, lahir beragam karya. Dari keberagaman, lahir persatuan.

Upacara pembukaan Asian Para Games 2018 yang berlangsung sekitar dua jam adalah perayaan keberagaman dan penghormatan bagi komunitas disabilitas.

Pertunjukan dibawah arahan Jay Subyakto itu melibatkan 849 pemeran, dengan rincian 2.606 peran dan 40 peran dengan disabilitas, serta iringan musik nan indah dari Andi Rianto dan kostum memukau karya Chitra Subyakto.

Baca juga: Stadion GBK sempat hening doakan korban bencana Palu-Donggala

Baca juga: Atlet Indonesia disambut meriah di pembukaan Asian Para Games

 
Presiden Joko Widodo melesatkan anak panah untuk menghancurkan huruf "DIS" dari kata "DISABILITY" dalam Upacara Pembukaan Asian Para Games 2018 di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (6/10). (Desca Lidya Natalia)


Membuka mata

Di sinilah pertunjukan yang menampilkan potensi besar dari komunitas disabilitas, diselingi dengan kekayaan alam dan budaya Indonesia.

Mulai dari penampilan model disabilitas Rosalina Oktavia, yang kehilangan kaki kirinya saat kecelakaan motor delapan tahun silam.

Rosalina kini tinggal di Singapura untuk meningkatkan karier modelingnya. Ia berpartisipasi di Singapore Fashion Runway dan merupakan Duta Models of Diversity, sebuah lembaga sosial yang memperjuangkan keberagaman di industri modeling. Ia adalah bukti bahwa kecantikan tak mengenal disabilitas.

Kita juga diperkenalkan dengan kisah anak-anak Desa Bengkala, sebuah desa di Bali, yang memiliki jumlah penduduk dengan disabilitas bisu tuli salah satu yang tertinggi di dunia.

Penduduk Desa Bengkala memiliki bahasa isyarat mereka sendiri yang disebut Bahasa Kolok. Pada pesta pembukaan Asian Games 2018, Bahasa Kolok diperkenalkan lewat penampilan anak-anak Desa Bengkala yang menerjemahkan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya dari penyanyi cilik Shanna Shannon.

Penonton yang memenuhi Stadion GBK juga diajak bernyanyi bersama. Efek cahaya merah putih yang memenuhi stadion menambah hikmat suasana malam itu.

Di situ juga diperlihatkan betapa berharganya kehadiran papan tulis bagi anak-anak Desa Bengkala karena merupakan media untuk mereka berkomunikasi sehari-hari.

Duet penari dari Filipina, Julius Jun Obero dan Rhea Marquez, semakin memukau penonton dengan tarian indah yang diperagakan dari atas kursi roda.

Duo ini sudah meraih berbagai kejuaraan tari internasional dengan penampilan mereka yang memukau dan memenangkan banyak medali emas.

Upacara Asian Para Games semakin membuka mata bahwa para penyandang disabilitas bisa menjadi inspirasi dunia.

Penonton dibuat terkesima dengan penampilan pianis disabilitas Allafta Hirzi Sodiq yang membawakan lagu Heal The World milik Michael Jackson.

Suasana Stadion GBK menjadi riuh dengan penampilan penari breakdance disabiltas, Ill-Abilities yang menampilkan tarian hiphop breakdance dengan gerakan lincah nan sulit.

Baca juga: Gong Asian Para Games ditabuh, membawa pesan perubahan

Baca juga: INAPGOC sampaikan duka kepada korban gempa di Indonesia

 
Upacara Pembukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Utama GBK, Sabtu malam. (ANTARA News/Monalisa)


Saatnya bersinar

Ajang olahraga atlet disabilitas paling bergengsi di Asia itu akhirnya resmi dimulai.

"Dengan mengucap  bismillah hirohman nirohim saya menyatakan dengan resmi Asian Para Games 2018 dibuka. Selamat berjuang, sukses," kata Presiden Joko Widodo di Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (6/10).

Saat mengucapkan kalimat tersebut, Presiden menggerakkan tangannya sesuai dengan bahasa isyarat, penyampaian bahasa isyarat itu pun mendapat tepukan riuh dari penonton.

Sebanyak 2.762 atlet dari 43 negara peserta akan mengikuti pertandingan 512 nomor pertandingan dari 18 cabang olahraga selain 16 nomor pertandingan non-medali pada cabang para-atletik dan para-renang.

Asian Para Games Jakarta 2018 dengan slogan "Inspiring Spirit and Energy of Asia" merupakan perhelatan ketiga setelah digelar pertama di Guangzhou tahun 2010 dan di Incheon tahun 2014.

Semangatlah!
Jadilah inspirasi dunia
Tunjukanlah keindahan dirimu yang sebenarnya Patahkan semua diskrimansi
Bersama-sama kita berdiri sampai akhir


Baca juga: Presiden APC: Asian Para Games 2018 penting bagi gerakan Paralimpiade Asia

Baca juga: Lagu Kemenangan menutup upacara pembukaan Asian Para Games 2018

Baca juga: INAPGOC: Olahraga adalah bahasa pemersatu Indonesia

Baca juga: Presiden Jokowi tembakkan panah demi hancurkan disabilitas

Pewarta: Monalisa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018