"Pertama, percaya bahwa kita sebagai sutradara adalah pencipta. Kedua adalah strategi untuk menumbuhkan kemampuan itu, dan yang ketiga merupakan kemampuan serta keterampilan," ujar Garin.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa kebebasan mencipta tanpa keterampilan dan pengetahuan ibarat hoaks di dalam sosial media.
"Sebuah bangsa dunia dibentuk dengan dua kata, membentuk selera dan mengikuti selera. Bangsa-bangsa beradab atau yang mampu bersaing adalah bangsa yang membentuk selera, meskipunn sebagian mengikuti selera," katanya.
Menurutnya, bangsa-bangsa yang beradab baik dalam hal ekonomi, sosial-politik maupun kebudayaan memiliki budaya yang membentuk selera.
"Sedangkan bangsa-bangsa yang pengikut selera adalah bangsa pasar, bangsa yang mudah digoncang oleh pembentuk selera," ujar Garin.
Garin menegaskan agar generasi muda berani menjelajah, membuka ruang kreatif, serta kepercayaan bahwa kualitas manusia mencipta serta membentu selera dengan pengetahuan yang luas.
Baca juga: Garin Nugroho sebut Syahrini budaya milenial
Baca juga: Garin Nugroho bicara soal usaha kecil
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018
