"Kegelisahan para investor tetap penuh meskipun terjadi reli di saham AS"
Sydney (ANTARA News) - Pasar saham Australia dibuka lebih rendah Selasa pagi, dengan sektor teknologi informasi dan kesehatan paling membebani pasar, serta sektor material dan keuangan melemah, saham perusahaan telekomunikasi Telstra pun anjlok.

Pada pukul 11.10 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 39,60 poin atau 0,65 persen menjadi diperdagangkan di 6.060,70 poin, sementara indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 42,00 poin atau 0,68 persen pada 6.176,60 poin.

Tekanan pada pasar Australia mengikuti hasil beragam untuk pasar AS dan Eropa yang mungkin berkontribusi terhadap pendekatan penghindaran risiko bagi investor.

"Kegelisahan para investor tetap penuh meskipun terjadi reli di saham AS," kata analis pasar CMC Markets, Michael McCarthy seperti dikutip Xinhua.

Di pasar lokal, sektor kesehatan dan teknologi informasi paling membebani pasar dengan keduanya turun lebih dari 2,5 persen.

Bank-bank dan perusahaan pertambangan beragam, dengan sektor-sektor itu turun sedikit, sementara energi turun sekitar 0,5 persen.

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia bervariasi dengan Commonwealth Bank turun 0,51 persen, Westpac Bank naik 0,11 persen, National Australia Bank tidak berubah dan ANZ naik 0,56 persen.

Saham-saham pertambangan sebagian besar lebih tinggi, dengan BHP naik 0,23 persen, Rio Tinto naik 0,27 persen dan Fortescue Metals naik 1,80 persen, namun penambang emas Newcrest turun 0,71 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas melemah, dengan Woodside Petroleum turun 0,60 persen, Oil Search turun 0,77 persen, dan Santos tidak berubah.

Jaringan supermarket terbesar Australia tergelincir, dengan Wesfarmers turun 0,81 persen dan Woolworths turun 0,18 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra merosot 0,78 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas kehilangan 1,08 persen dan biomedis CSL jatuh 2,74 persen.

Baca juga: Nasdaq turun berturut dipicu kekhawatiran pertumbuhan global

Baca juga: Bursa Tokyo dibuka turun ikuti bursa utama Asia

Baca juga: Bayer raih keuntungan terbesar saat Bursa Jerman rontok

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018