Melanjutkan tren triwulan lalu, hampir setengah ruang perkantoran gedung CBD yang terserap berasal dari perusahaan berbasis teknologi
Jakarta (ANTARA News) - Lembaga konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat sepanjang kuartal III-2018, ruang perkantoran terutama di kawasan "central business district" (CBD) masih didominasi oleh perusahaan berbasis teknologi.

Head of Research JLL, James Taylor, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, mengatakan hampir separuh dari ruang perkantoran disewa oleh perusahaan-perusahaan berbasis teknologi seperti online marketplace, co-working, fintech, online gaming dan travel booking.

"Melanjutkan tren triwulan lalu, hampir setengah ruang perkantoran gedung CBD yang terserap berasal dari perusahaan berbasis teknologi," kata James.

Menurut James, tren co-working space atau ruang kolaboratif di gedung perkantoran masih akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan karena umumnya perusahaan rintisan atau startup menjadi pasar yang sedang berkembang di Indonesia.

Ia menyebutkan bahwa jenis penyewa co-working space kini telah berubah. Jika sebelumnya co-working space disewa oleh perusahaan rintisan beranggotakan dua hingga tiga orang dengan anggaran yang rendah, kini tren tersebut telah berubah.

"Sekarang ini kita bicara perusahaan yang besar, multinasional dan mereka juga mencari dan mulai berpindah ke 'co-working space', tidak perlu menyewa keseluruhan kantor, tetapi cukup untuk bisa menggarap proyek sekitar 1 tahun lama penyewaan," kata James.

Dalam hasil riset JLL, totla penyerapan pada triwulan pertama untuk ruang perkantoran CBD sebesar 37 ribu meter persegi, yang menandakan bahwa permintaan terhadap ruang perkantoran tetap baik.

JLL memperkirakan akan ada tambahan ruang perkantoran sebesar 540 ribu meter persegi yang selesai dibangun di daerah CBD selama 2018 sehingga akan membuat tingkat hunian tetap tertekan di angka 78 persen untuk rata-rata di daerah CBD.
 
Baca juga: Gaya hidup pengaruhi media luar ruang

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018