"...kami tengah memfokuskan untuk pengembangan Politeknik Furnitur di kawasan tersebut"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyambut baik adanya upaya peningkatan kerja sama Indonesia dan Singapura, termasuk langkah sinergi yang dilakukan Kemenperin dan Enterprise Singapore, yang diyakini mampu memperkuat perekonomian.

“Peningkatan kerja sama RI-Singapura diyakini dapat saling menguntungkan dan melengkapi sehingga mampu memperkuat perekonomian kedua negara,” kata Airlangga melalui keterangannya diterima di Jakarta, Kamis. 

Apalagi, lanjutnya, selama 50 tahun ini, hubungan bilateral telah terjalin dengan baik terutama melalui kolaborasi peningkatan nilai perdagangan dan investasi.

Pada semester I/2018, investasi Singapura ke Indonesia tercatat sebesar 5,04 miliar dolar AS atau naik 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan sepanjang tahun 2017, penanaman modal dari Negeri Singa mencapai 8,44 miliar dolar AS. 

Di samping itu, pada 2017, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Singapura menembus hingga USD9 miliar, yang menjadikan Negeri Singa sebagai tujuan terbesar kelima dalam pengapalan produk manufaktur nasional.

Menurut Airlangga, belakangan ini pihaknya aktif menarik investor Singapura ke Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah. 

“Saat ini, kami sudah memiliki lebih dari 43 tenant di KIK. Selanjutnya, kami tengah memfokuskan untuk pengembangan Politeknik Furnitur di kawasan tersebut,” ungkapnya.

Pembangunan KIK merupakan hasil kerja sama antara investor Indonesia dengan Singapura. Kawasan industri terintegrasi pertama di Jawa Tengah itu diproyeksikan menyerap potensi investasi sebesar USD500 juta. 

Pada tahap pertama, lahan yang akan digarap seluas 1.000 hektare dengan target 300 tenant dan bakal menyerap tenaga kerja sebanyak 500 ribu orang hingga tahun 2025. 

Menperin menambahkan, kedua negara sepakat memperkuat kerja sama di bidang pendidikan kejuruan terutama untuk mengisi kebutuhan di sektor industri. 

“Guru dan dosen dari Indonesia telah dikirim untuk mengikuti program pelatihan vokasi di Singapura, seperti di bidang permesinan, pembangkit listrik, dan teknik otomasi industri,” jelasnya.

Bahkan, potensi kolaborasi RI-Singapura ke depannya akan dijalin di bidang ekonomi digital seiring dengan bergulirnya era revolusi industri 4.0. 

Salah satu prioritasnya adalah pengembangan Nongsa Digital Park di Batam sebagai wujud konkret kesepakatan kedua Kepala Pemerintahan untuk menjadikan Batam sebagai ‘digital bridge’ Singapura ke Indonesia.

Di tengah gelaran IMF-WB 2018 di Bali, Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long melakukan Annual Leaders Retreat. Hasilnya, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama swap rupiah dengan dolar Singapura mencapai 10 miliar dolar AS.

Kesepakatan tersebut akan ditindaklanjuti oleh Bank Indonesia dan otoritas keuangan Singapura dengan bentuk kerja sama yang lebih detil. Dengan ada kerja sama swap ini, kedua negara tidak lagi khawatir akan sentimen dolar AS.

Sementara PM Singapura menyampaikan, pihaknya terus mendorong penguatan persahabatan antara kedua belah pihak, misalnya melaksanakan program The Rising Fellowship yang akan melibatkan para pemimpin daerah di Indonesia.

“Kami harap bisa menyambut lebih dari 1000 pimpinan daerah, pejabat dan anak muda dari indonesia setiap tahun,” ujarnya.

Baca juga: Menperin: pertemuan IMF-WB pacu kemitraan sektor industri
 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018