"...jika Bank Dunia dan negara donor tidak bisa memberikan perbaikan pada human capital di Indonesia, maka Anda sekalian tidak akan bisa memperbaiki human capital di mana pun di dunia"
Nusa Dua (ANTARA News) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengundang semua negara donor Bank Dunia untuk berinvestasi pada proyek human capital untuk meningkatkan nilai human capital index (HCI) di Indonesia.

"Saya percaya diri mengatakan jika Bank Dunia dan negara donor tidak bisa memberikan perbaikan pada human capital di Indonesia, maka Anda sekalian tidak akan bisa memperbaiki human capital di mana pun di dunia," kata Sri Mulyani dalam Pertemuan Modal Manusia: Panggilan untuk Melakukan Langkah Nyata di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).

Di hari yang sama, Bank Dunia baru saja meluncurkan HCI 158 negara yang diikuti peluncuran proyek human capital  yang diadopsi awal oleh 28 negara, termasuk Indonesia.

Proyek itu bertujuan mengundang negara-negara donor berinvestasi guna mempersiapkan individu siap bekerja, yang juga akan meningkatkan daya saing ekonomi suatu negara di masa depan.

"Indonesia secara sukarela mendaftarkan diri menjadi pengadopsi awal proyek ini karena kami meyakini investasi pada manusia merupakan langkah strategis untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan," kata dia.

Sri Mulyani menambahkan, pemerintah Indonesia di bawah arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)  makin serius meningkatkan investasi human capital, salah satunya dengan peluncuran program kesehatan universal BPJS-Kesehatan pada 2015.

"Kami masih di tahap awal mencapai jaring pengaman kesehatan universal, namun saya yakin dengan upaya yang lebih keras dari kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, program ini akan mampu memperbaiki human capital  di Indonesia," kata dia.

Berdasarkan laporan HCI Bank Dunia, nilai HCI Indonesia 0,53 yang diukur berdasarkan jarak masing-masing negara ke titik batas masa pendidikan dilaksanakan secara lengkap dan kesehatan secara penuh untuk anak yang lahir hari ini dalam skala 0-1, dengan 1 menjadi nilai terbaik.

Menurut kriteria tersebut, jika skor suatu negara, misalnya 0,5, berarti individu dan negara secara keseluruhan kehilangan setengah potensi ekonomi masa depan mereka.

Selain Indonesia, 27 negara pengadopsi awal Proyek Modal Manusia lainnya, yakni Armenia, Bhutan, Kosta Rika, Mesir, Ethiopia, Georgia, Irak, Yordania, Kenya, Kuwait, Lesotho, Lebanon, Malawi, Maroko, Pakistan, Papua Nugini, Peru, Filipina, Polandia, Rwanda, Arab Saudi, Senegal, Sierra Leone, Tunisia, Ukraina, Uni Emirat Arab, dan Uzbekistan.

Baca juga: IMF-WB - Bank Dunia: Indonesia perlu tingkatkan investasi "human capital"

Baca juga: Indonesia berhasil kantongi investasi infrastruktur Rp202,5 Triliun dari Pertemuan IMF

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018