"Diharapkan inflasi tetap terjaga sesuai dengan target pemerintah dalam APBN 2018 sebesar 3,5 persen"
Jakarta (ANTARA News) -  Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melemah terimbas sentimen negatif eksternal termasuk pelemahan bursa saham global.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 117,84 poin atau 2,02 persen menjadi 5.702,82. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 21,32 poin atau 2,33 persen menjadi 893,64.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Kamis mengatakan pelemahan bursa saham eksternal memberikan psikologi negatif bagi investor di dalam negeri, sehingga cenderung mengambil posisi jual saham.

"Pelemahan bursa saham AS berimbas ke Asia, termasuk IHSG," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pelemahan IHSG juga dipengaruhi faktor teknikal, dimana sebagian investor memanfaatkan momentum untuk aksi ambil untung.

"Penurunan IHSG diharapkan hanya bersifat sementara, dimana investor hanya untuk melakukan aksi ambil untung," katanya.

Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah mengatakan kenaikan IHSG secara beruntun dalam tiga hari terakhir, serta kekhawatiran peningkatan inflasi menyusul kenaikan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi turut membebani pergerakan IHSG.

"Diharapkan inflasi tetap terjaga sesuai dengan target pemerintah dalam APBN 2018 sebesar 3,5 persen," katanya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (10/10) sebanyak 374.984 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,24 miliar lembar saham senilai Rp7,43 triliun. Sebanyak 78 saham naik, 337 saham menurun, dan 94 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks nikkei melemah 915,18 poin (3,89 persen) ke 22.590,85, indeks Hang Seng melemah 926,70 poin (3,54 persen) ke 25.266,36, dan indeks Strait Times melemah 84,09 poin (2,69 persen) ke posisi 3.047,39.

Baca juga: Wall Street turun tajam akibat kekhawatiran kenaikan suku bunga

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018