Kesan para tamu adalah Indonesia di mata mereka luar biasa dalam mengorganisasi pertemuan tahunan yang sedemikian besar
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan para peserta pertemuan tahunan IMF-WB di Bali memberikan kesan positif dan mendalam yang positif terhadap keseluruhan penyelenggaraan acara akbar ini.

"Kesan para tamu adalah Indonesia di mata mereka luar biasa dalam mengorganisasi pertemuan tahunan yang sedemikian besar," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers evaluasi penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, Sabtu.

Sri Mulyani menjelaskan sebagian besar peserta tersebut menceritakan hal yang nyaris sama seperti keramahan masyarakat Indonesia serta pelayanan yang diberikan selama penyelenggaraan pertemuan yang dihadiri oleh 36.619 orang dalam seminggu terakhir.

"Mulai dari kedatangan di airport, efisiensi maupun pelayanan 'volunteer' dan LO yang luar biasa. Impresinya adalah orang Indonesia sangat ramah, 'helpful' dan profesional," katanya.

Ia bahkan berseloroh pelayanan luar biasa yang diberikan oleh Indonesia menjadi standar yang tinggi dan harus bisa dipenuhi oleh tuan rumah Pertemuan Tahunan IMF-WB 2021 yang menurut rencana akan berlangsung di Maroko.

"Maroko selanjutnya akan menjadi tuan rumah dan ini menimbulkan tekanan, karena standar Indonesia sangat tinggi. Bahkan Arab Saudi yang akan menjadi tuan rumah G20, mereka melakukan observasi karena kagum," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Menurut dia, keramahan dan pelayanan Indonesia ini yang membuat Menteri Keuangan Kanada memutuskan untuk memperpanjang masa kunjungan selama dua minggu untuk berlibur.

Selain itu, promosi Indonesia yang terlihat secara jelas selama penyelenggaraan pertemuan melalui baju buatan desainer Indonesia yang dipakai oleh Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde ikut memberikan kesan tersendiri.

"Mereka melihat detail-detail kecil dan itu sangat mengesankan bagi mereka. Jadi banyak aspek yang tidak kita duga," ujarnya.

Pertemuan Tahunan IMF-WB yang berlangsung pada 8-14 Oktober 2018 ini dihadiri para tamu penting dari 189 negara, termasuk para menteri keuangan dan bank sentral, yang mengikuti sekitar 2.000 pertemuan untuk membahas kondisi global. 

Baca juga: Menkeu dorong investasi infrastruktur ramah lingkungan
Baca juga: Survei OECD tunjukkan ekonomi Indonesia sangat positif

 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018