Pertemuan dengan OECD dilakukan untuk membicarakan perihal kerja sama dalam bidang pariwisata. Tujuannya adalah mendukung pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia

Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Indonesia menyambut baik tawaran OECD (Organization for Economic Cooperation Development) untuk membantu pengembangan pariwisata di Tanah Air melalui analisis dan riset.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Nusa Dua, Bali, Sabtu, mengatakan pihaknya telah bertemu dengan OECD dalam OECD Secretary General Meeting di Octopus Ristorante, Ayodya Hotel, Nusa Dua, Bali, di sela pertemuan tahunan IMF-WB 2018.

“Pertemuan dengan OECD dilakukan untuk membicarakan perihal kerja sama dalam bidang pariwisata. Tujuannya adalah mendukung pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia,” kata Menteri Arief Yahya.

Menpar bertemu Sekjen OECD Jose Angel Guírra di sela-sela Meeting IMF-WB di Bali untuk membahas seputar pengembangan kepariwisataan Indonesia untuk ke depannya dengan bantuan "expertise" dari OECD. 

“Tiga poin utama adalah tentang kebijakan deregulasi. Kebijakan ini semakin digalakkan untuk memudahkan 'ease of entering' Indonesia dan 'ease of doing business' di Indonesia,” papar Menpar Arief Yahya.

Poin kedua terkait dengan investasi dan pembiayaan untuk pengembangan destinasi pariwisata yang berkelanjutan. Hal terakhir yakni pembahasan terkait sumber daya manusia di bidang pariwisata (SDM).

“Sumber daya manusia pariwisata di Indonesia, harus terus meningkatkan skills dan kompetensi. Tujuannya, agar para pelaku pariwisata di Indonesia bisa memiliki daya saing,” kata Menpar Arief Yahya.

Sebelumnya, survei ekonomi OECD Indonesia 2018 menyebutkan pertumbuhan pariwisata Indonesia sangat baik. OECD mencatat jumlah kunjungan turis pertahun meningkat hampir tiga kali lipat dalam 10 tahun terakhir, dengan jumlah pengunjung terbesar dari China.

Sekjen OECD Jose Angel Guírra, menyatakan Indonesia sudah tepat memilih pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas, sebab pengembangan kepariwisataan di Indonesia sudah lebih hanya sekadar mengenai pariwisata saja. 

Pihaknya menyarankan agar masyarakat Indonesia mengambil manfaat penuh dari pariwisata serta dilakukan pelatihan kejuruan dan pelatihan di tempat kerja.
Selain itu, OECD melihat pembangunan infrastruktur turut mendorong pariwisata tetapi masih ada kesenjangan termasuk pada infrastruktur yang dikhususkan bagi pariwisata dan infrastruktur yang berkaitan dengan lingkungan.

“Melalui kerja sama, OECD berharap dapat membantu Indonesia. Khususnya dalam hal analisis dan riset di bidang kepariwistaaan. Tujuannya tentu untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” kata Gurria.

Baca juga: OECD sebut utang Pemerintah Indonesia tergolong rendah dan terjaga
Baca juga: OECD rekomendasikan 10 kebijakan pengembangan UKM di Indonesia

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018