Bali (ANTARA News) - Edutech digadang-gadang menjadi salah startup yang bakal masuk dalam kategori "Unicorn" di masa depan, salah satunya adalah pemain utama di kelas perguruan tinggi yakni HarukaEdu, yang meyakini bisa meraih gelar Unicorn dalam waktu lima tahun.

Unicorn merupakan gelar yang diberikan pada suatu startup yang memiliki nilai valuasi tertentu.

Gerald Ariff selaku co-founder dan Chief Partnership Officer HarukaEdu mengatakan pihaknya bisa mencapai target sebagai unicorn kendati tidak menyasar jumlah murid yang jamak.

"Untuk menjadi unicorn di pendidikan asal dilakukan dengan benar, kita tidak butuh jutaan users seperti e-commerce. Contohnya di Amerika ada namanya toyou.com, dia punya murid cuma 12 ribu tapi sudah bisa punya penilaian pasar 1 juta dolar (dolar AS). Jadi kata kuncinya bukan memiliki murid yang banyak tapi dilakukan dengan benar," jelas Gerald ditemui dalam acara Nexticorn International Conventional di Bali, Minggu.

Menurut Gerald, dalam waktu lima tahun HarukaEdu bisa meraih gelar unicorn.

"Kalau dari kami, mungkin dalam waktu lima tahun secara konservatif, kalau murid kami sudah mencapai 30-40 ribu yang belajar S1 atau S2 yakin bisa mencapai penilaian tersebut," terang Gerald.

HarukaEdu saat ini memiliki jumlah murid sebesar 4.000 untuk yang berbayar dan 4.000 yang tak berbayar. Menurut Gerald, jumlah tersebut selalu meningkat dua kali lipat setiap enam bulan atau ketika semesteran.

HarukaEdu  merupakan startup pendidikan yang menyediakan solusi lengkap dan terpadu untuk membantu perguruan tinggi dalam menawarkan program kuliah online yang berkualitas dengan investasi dan resiko minimum. 

Baca juga: Qraved akan rambah sektor lifestyle dan komunitas

Baca juga: Menkominfo: startup harus diberi kemudahan

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018