kemenangan Jokowi/Ma`ruf berada di atas kepentingan partai
Bandung (ANTARA News) - Ketua Tim Kampanye Nasional Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden RI Joko Widodo dan KH Ma`ruf Amin, Erick Thohir, mengukuhkan tim kampanye daerah (TKD) tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Jawa Barat di Kota Bandung, Minggu.

Erick yang mengenakan kemeja putih lengan panjang ini memimpin langsung pembacaan sumpah dan deklarasi yang diikuti TKD tersebut.

Salah satu isi sumpah TKD adalah bertekad memenangkan pasangan Jokowi/K.H. Ma`ruf Amin melalui pemilu yang demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Selain itu, kata dia, menjunjung tinggi arahan dan keputusan pasangan Jokowi/Ma`ruf serta menjalankan keputusan tim kampanye koalisi tingkat nasional dan Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Deddy Mizwar optimistis Jokowi-Ma'ruf menang di Jabar

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Daerah Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden RI Jokowi/Ma`ruf di Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan perang terhadap hoaks (berita bohong).

Menurut Dedi, hoaks harus dilawan dengan cara melakukan kapitalisasi prestasi presiden pejawat, Joko Widodo.

"Sampaikan secara masif kepada rakyat tentang prestasi Pak Jokowi. Sampaikan secara masif kepada rakyat tentang keberpihakan Pak Jokowi kepada rakyat miskin dan wong cilik. Selama satu periode kepemimpinan ini, beliau sibuk bekerja untuk kesejahteraan rakyat Jawa Barat," kata Dedi.

Seruan Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu sontak disambut tepuk tangan ribuan orang yang hadir, termasuk kader partai pengusung, sukarelawan, dan simpatisan. Tampak pula Wakil Ketua TKN Jokowi/Ma`ruf, Moeldoko.

Mantan Panglima TNI tersebut itu juga hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina Relawan Harimau Jokowi atau HARJO.

Riuh tepuk tangan ribuan orang itu terhenti saat Dedi Mulyadi melanjutkan orasinya. Mantan Bupati Purwakarta dua periode itu menegaskan bahwa hoaks merupakan musuh bersama.

Pihak yang dengan sengaja menyebarkan hoaks demi kepentingan politik, kata dia, sejatinya sedang mengalami kepanikan.

"Hoaks adalah satu-satunya cara untuk mengalahkan Pak Jokowi. Hoaks harus dilawan dengan sikap penuh rasionalitas, tidak bisa dengan cara penuh emosi. Mereka itu marah dan kesal karena tidak memiliki cara lain, kemarahan itu tidak perlu dilawan. Mari fokus membangun rasionalitas publik," ujarnya.

Dedi juga mengingatkan kader partai pengusung bahwa kemenangan Jokowi/Ma`ruf merupakan pertaruhan marwah partai.

Musuh utama bagi Jokowi/Ma`ruf bukanlah pasangan kompetitor, melainkan egosektoral dari masing-masing partai pengusung.

Baca juga: Surya Paloh: Jabar potensial raup suara untuk pilpres

Baca juga: Dedi Mulyadi sudah susun format menangkan Jokowi


"Musuh utama adalah diri kita sendiri. Ego sektoral kepartaian pun demikian. Saya tekankan kepada seluruh tim bahwa kemenangan Jokowi/Ma`ruf berada di atas kepentingan partai," katanya.

Menurut Dedi, Jawa Barat merupakan primadona di kancah politik nasional. Pasalnya, jumlah pemilih terbesar di Indonesia menjadi faktor utama yang menarik segala kepentingan ke wilayah itu.

Atas hal tersebut, budayawan Jawa Barat itu telah menargetkan kemenangan sebesar 60 persen suara.

Strategi "Heuheuy Deudeuh", menurut dia, menjadi andalan timnya untuk menyapa masyarakat sampai ke unit sosial terkecil.

"Kemenangan 60 persen tidak bisa ditawar lagi. Sambil `heuheuy deudeuh` saja, ditebarkan kebahagiaan untuk seluruh rakyat Jawa Barat," ujarnya.

Baca juga: Tim Jokowi-Ma`ruf target raih 60 persen suara di Jabar

Baca juga: Presiden Jokowi silaturahim dengan kiai-ulama ponpes Banten-Jabar

Baca juga: Golkar Jabar "all out" menangi pileg dan pilpres 2019

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018