Sentimen perang dagang cenderung mereda dibandingkan pada saat masih menjadi wacana
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore ini menguat 16 poin menjadi Rp15.197 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.213 per dolar AS.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan nilai tukar rupiah pada akhir pekan mengalami apresiasi terhadap dolar AS yang memfaktorkan fundamental ekonomi Indonesia yang cukup kondusif.

"Tekanan nilai tukar rupiah cenderung mulai berkurang, pada pekan lalu rupiah sempat menyentuh level Rp15.300-an," katanya.

Ia mengemukakan bahwa salah satu indikator yang direspon positif pelaku pasar yakni neraca perdagangan Indonesia pada September 2018 mencatat surplus 0,23 miliar dolar AS atau membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat defisit.

Sementara itu, Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Freddy Tedja mengatakan sentimen mengenai perang dagang cenderung mereda dibandingkan pada saat masih menjadi wacana.

"Ini mengindikasikan, pasar sudah semakin mengekspektasikan eskalasi atas konflik itu. Sehingga negative shock yang ada semakin berkurang," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (19/10), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp15.221 dibanding sebelumnya (18/10) di posisi Rp15.187 per dolar AS.

Baca juga: BI sebut nilai rupiah sudah stabil
Baca juga: Merespons kebijakan insentif pajak, rupiah menguat
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018