Jakarta (ANTARA News) - Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia berharap kehadiran Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) khusus untuk membina sekaligus menemukan atlet-atlet disabilitas nasional pada tingkat provinsi di seluruh Indonesia.

"Kami tidak akan kesulitan untuk menemukan atlet-atlet disabilitas jika terdapat PPLP khusus di setiap provinsi. Sudah ada beberapa provinsi yang siap menyelenggarakan PPLP khusus disabilitas," kata Ketua NPC Indonesia Senny Marbun ketika dihubungi media di Jakarta, Jumat.

Harapan kehadiran PPLP khusus disabilitas pada tingkat provinsi menyusul prestasi kontingen Indonesia dalam Asian Para Games 2018. Indonesia sukses memboyong 37 medali emas, 47 medali perak, dan 51 medali perunggu yang mengantarkan pada peringkat lima Asia.

"Setelah ada PPLP setiap provinsi lalu digelar pertandingan antar-PPLP. Atlet terpilih dari pertandingan itu lantas masuk Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Disabilitas di Surakarta," kata Senny.

Keberadaan PPLP khusus disabilitas di setiap provinsi di Indonesia, menurut Senny, akan mendorong pembinaan dan pelatihan yang lebih terukur, data-data atlet yang lebih lengkap, serta kemampuan untuk mengukur kemampuan lawan dan diri sendiri melalui "sport intelligence" berdasarkan data atlet-atlet internasional.

"Kami juga butuh dukungan menyeluruh dari semua pihak agar prestasi yang telah dicapai Indonesia dapat dipertahankan. Apalagi, kami harus menyiapkan diri jelang Paralimpiade 2020," katanya.

NPC Indonesia menyampaikan terimakasih kepada pemerintah, terutama Kementerian Pemuda dan Olahraga penyelenggaraan Asian Para Games 2018 di Jakarta serta pemberian bonus yang bernilai setara bagi atlet-atlet disabilitas.

Senny berharap NPC Indonesia menjadi lembaga yang setara dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan mendapatkan bantuan dana bersumber dari Kemenpora setiap tahun.

"Jika kami mendapatkan dukungan anggaran rutin setiap tahun yang mampu mencukupi kebutuhan, kami mungkin tidak meminta kontribusi total sebesar 30 persen dari setiap bonus yang didapatkan atlet. Pengurus NPC juga tidak perlu mengeluarkan dana pribadi untuk pengembangan dan pembinaan olahraga disabilitas nasional," katanya.

Senny mengaku optimistis pemerintah akan memberikan dukungan anggaran bagi organisasi NPC Indonesia dan bukan hanya bagi pelatnas atlet-atlet disabilitas. Begitupula dengan dukungan dari pihak ketiga berupa sponsor.

NPC Indonesia, sesuai anggaran dasar dan anggaran rumat tangga, memotong total 30 persen dari bonus yang diterima atlet-atlet disabilitas. Alokasinya, NPC pusat akan mendapatkan 15 persen, NPC Provinsi mendapatkan 10 persen, dan NPC kabupaten/kota mendapatkan lima persen dari bonus yang diperoleh setiap atlet. ***4***

(T.I026/

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2018