Medan (ANTARA News) - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat beberapa bulan belakangan ini ternyata berdampak pada kenaikan harga jual Mitsubishi Xpander yang baru diluncurkan pada 2017 lalu.

"Mengenai impact pelemahan rupiah memang betul itu sejak dari awal tahun kita mengantisipasi situasi ini. Memang ada penyesuaian harga," ucap ucap Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI dalam acara pembukaan "Xpander Tons of Real Happiness" di Medan, Jumat.

Namun lebih lanjut menurutnya, kenaikan harga tersebut bukan semata-mata karena pelemahan rupiah saja. Melainkan juga disebabkan oleh faktor lain, seperti penambahan fitur pada mobil Mitsubishi Xpander.

"Di bulan ini juga ada kenaikan harga tapi tidak semata-mata karena penurunan rupiah, tapi pada saat bersamaan kita mulai Produksi model Euro 4 dan tambah fitur," kata Irwan.

Meski demikian, dari segi penjualan Mitsubishi Xpander sama sekali tidak mengalami penurunan.

Minat masyarakat terhadap mobil small MPV ini terbilang masih tinggi.

"Untuk saat ini masih belum ada dampak penurunan demand. Tapi kita terus mengamati untuk bulan depan. Mungkin untuk segmen mobil kelas diatasnya sudah ada sedikit penurunan demand tetapi untuk segmen ini belum terlihat," terangnya.

Berdasarkan data, penjualan Mitsubishi Xpander sejak diluncurkan Agustus tahun lalu telah terjual lebih dari seratus ribu unit hingga akhir September 2018.

Permintaan tak hanya datang dari pasar domestik, tapi juga pasar ekspor.

"Banyak konsumen di segmen ini adalah mobil pertamanya karena kebutuhan mereka akan beli," pungkasnya.

Baca juga: Xpander "Tons of Real Happiness" sapa kota Medan

Baca juga: Mitsubishi akan tingkatkan kapasitas produksi di Indonesia
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018