"Terima kasih atas pengalaman yang berharga untuk para atlet-atlet muda kita. Olimpiade adalah level tertinggi dari pesta olahraga multi event. Tidak mudah untuk masuk ke dalam level ini," kata Menpora Imam Nahrawi dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Pada kejuaraaan empat tahunan tersebut, medali semata wayang kontingen Indonesia dipersembahkan oleh Nur Vinatasari, atlet angkat besi asal padepokan Gajah Lampung yang turun di kelas 53 kg, berbekal catatan total angkatan 162 kg.
Di nomor tersebut medali emas disabet lifte putri Rumania, Sabina Baltag, dengan total angkatan 177 kg (snatch 77 kg - clean and jerk 100 Kg), sedangkan atlet Kolombia Junkar Acero meraih perak lewat total angkatan 176 kg (snatch 78 Kg - clean and jerk 98 kg).
Orang nomor satu di Kemenpora itu bahkan datang langsung ke Argentina usai mengawal pelaksanaan Asian Para Games 2018. Bahkan melalui akun media sosialnya, Menpora Imam Nahrawi terlihat bersama atlet untuk mengikuti penutupan kejuaraan empat tahunan tersebut.
"Kita tahu, Indonesia baru saja sukses secara prestasi di Asian Games dan Asian Para Games 2018. Hasil ini sudah menjadi modal besar bagi atlet muda Indonesia untuk menghadapi ajang yang lebih tinggi seperti Olimpiade. Terus semangat dan mudah putus asa," kata menpora menambahkan.
Baca juga: Empat perenang Indonesia bidik final Olimpiade Remaja
Sementara itu Ketua Kontingen (CdM) Indonesia di Youth Olympic Games 2018, Dito Ariotedjo, mengatakan hasil yang diraih menjadi pelajaran berharga bagi atlet Indonesia untuk menghadapi event-event dunia.
"Sangat bangga dan senang dengan prestasi yang diraih oelh para atlet. Mereka sudah berjuang dengan luar biasa," kata pria yang juga Ketua Pengprov ISSI DKI Jakarta itu.
Baca juga: Senegal tuan rumah Youth Olympic Games 2022
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
