Acara lomba foto tahunan yang diselenggarakan sejak 1990 itu bertujuan untuk mengampanyekan tentang pemeliharaan dan pelestarian satwa melalui fotografi
Cisarua, Bogor  (ANTARA News) - Lomba foto satwa internasional ke-28 pada 2018  yang digagas lembaga konservasi satwa "ex-situ" (di luar habitat alami) Taman Safari Indonesia (TSI) diwarnai dengan objek foto model dengan latar belakang satwa.

"Lomba 'International Animal Photo Competition' (IAPC) 2018 agak unik karena para peserta lomba melakukan pemotretan objek berbagai satwa dengan model cantik," kata Ketua IAPC 2018 Hans Manansang didampingi Humas TSI Cisarua, Yulius H Suprihardo di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Baca juga: Lomba foto satwa upaya promosikan konservasi

Ia menjelaskan IAPC 2018  juga berbeda dengan tahun sebelumnya karena ajang kompetisi itu juga diselenggarakan di Taman Safari Group, yakni di TSI Cisarua, Bogor, Royal Safari Garden Cisarua Bogor, TSI Prigen, Jawa Timur, Bali Safari & Marine Park Gianyar, Bali, Batang Dolphin Center, Jawa Tengah dan Jakarta Aquarium.

Pada ajang 2018 dalam lomba yang diselenggarakan bekerja sama dengan kantor Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan (KLHK),  Datascrip, PT Jasaraharja Putera, dan didukung oleh beberapa media patner itu, katanya, terbagi dua kategori yakni kategori TSI dan umum.
 

Untuk 2018, katanya, foto yang masuk ke meja panitia  mencapai lebih dari 16.000 foto  hasil karya para fotografer dari berbagai daerah dan mancanegara .

Lomba juga bervariasi, antara lain lomba foto di media sosial Instagram dengan tema "Aku dan Satwa", lomba Safari Marathon foto, serta lomba model dan satwa.

Pemenang lomba IAPC 2018 berhadiah total Rp300 juta dari berbagai kategori telah diberikan pada 13 Oktober lalu yang dipusatkan di Royal Safari Garden Hotel, Cisarua,  Bogor.

Hans Manansang menambahkan bahwa satwa masih menjadi daya tarik bagi para pencinta fotografi untuk mengabadikannya.

"Momen-momen unik, dan setiap ekspresi yang ada pada satwa itu sendiri merupakan tantangan tersendiri bagi para fototografer karena membutuhkan  keuletan, kesabaran dan fokus dalam membidik suatu objek foto," katanya.

Untuk itu, katanya, TSI akan terus menyelenggarakan ajang lomba bergengsi ini karena selain kompetisi foto, juga untuk terus mengampanyekan agenda-agenda konservasi satwa dan lingkungan hidup bersama pemerintah.


Baca juga: Taman Safari gelar parade satwa "Kartini Day"
Baca juga: Taman Safari Indonesia terima dana konservasi orangutan

Pewarta: Andi Jauhary
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018