Jakarta (ANTARA News) - Facebook dan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB Foundation) memulai tahun ketiga program Think Before You Share dengan memperluas program mengenalkan modul baru bagi guru dan orang tua.

“Think Before You Share adalah wujud nyata komitmen Facebook di Indonesia untuk mengedepankan literasi digital,” ujar Kepala Kebihakan Publik Facebook, Ruben Hattari dalam temu media di Ruang Komunal Facebook Indonesia, Jakarta, Senin.

Program literasi dirasa penting karena seiring dengan bertumbuhnya jumlah pengguna yang tercatat 115 juta pengguna aktif bulanan, Facebook tidak hanya membuat pengguna terhubung tetapi juga membuat dunia lebih baik.

Facebook dan YCAB Foundation memperkenalkan program Think Before You Share pertama kali pada 2016. Program ini berfokus untuk meningkatkan literasi digital guna membangun komunitas yang lebih bijak dalam beraktivitas di media sosial.

Di tahun pertama program Think Before You Share telah menjangkau 1.400 remaja melalui kegiatan forum grup discussion (FGD) di tujuh kota untuk mendorong percakapan online yang lebih sehat dan menyediakan sumber informasi agar para remaja dalag merasa aman di platform online.

Di tahun kedua, Facebook telah melatih lebih dari 11.000 siswa melalui roadshow ke 100 sekolah di Jakarta.

“Di tahun ketiga, skalanya lebih besar lagi di nasional, namun tidak mungkin berjalan sendiri atau dengan YCAB. Untuk itu kami menggandeng Kemendikbud dan Kemenag saya rasa ini mitra yang pas untuk bisa memperluas ke nasional,” kata Ruben.

Di tahun ketiga, program Think Before You Share akan mengunjungi tujuh provinsi di Indonesia, yaitu Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.

Ketujuh provinsi tersebut merupakan prioritas dari YCAB Foundation yang penetapannya didasarkan pada indeks pembangunan manusia dan performa siswa di sekolah.

“Tujuh provinsi sebagian besar Pulau Jawa karena memang pengguna Facebook terbanyak di pulau Jawa. Angkanya akan ditingkatkan lagi menjadi 21.000, termasuk siswa guru dan orang tua,” kata Ruben.

Angka ini akan mensasar 150 sekolah dengan membidik lebih banyak ragam lembaga pendidikan menengah atas, seperti sekolah negeri, swasta, sekolah kejuruan dan madrasah.

“Ini adalah kegiatan offline di mana kami bekerjasama dengan sekolah terkait, mereka menyediakan waktu 2 jam setiap sesi mendalami konten,” ujar Ruben.

“Tujuan dari kegiatan ini bagaimana meningkatkan kapabilitas pengguna media sosial, saat mereka mendapat konten dapat berpikir kiritis dan menggunakan empatinya,” sambung dia.

Modul untuk guru dan orang tua dalam program Think Before You Share ini akan mencakup beberapa materi terkait perilaku remaja di media sosial beserta implikasinya, serta bagaimana menciptakan ekosistem yang mendukung bagi siswa.

Bagi guru, modul ini akan membahas bebagai cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat kemampuan berpikir kritis dan meningkatkan rasa empati siswa.

Sementara bagi orang tua, modul ini akan membahas seputar model pengasuhan berbasis tolak ukur yang dapat membantu remaja dalam menggunakan media sosial.

“Modulnya lebih bayak bagaimana skill dalam kehidupan digital dipraktekkan, kemudian bagaimana dikolaborasikan dengan guru, orang tua dan anak,” ujar Sekretaris Jenderal YCAB Foundation, M. Farhan, dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Facebook sumbang Rp15 miliar untuk gempa Palu

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018