Salah satu yang menjadi hambatan perdagangan adalah lingkungan. Contohnya saja kenapa minyak kelapa sawit kita tidak bisa masuk, karena mereka punya standar yang harus dipenuhi sebelum dibeli
Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) menjadi kesempatan untuk meningkatkan kualitas produk Indonesia.

Wakil Kepala Komite Tetap Eropa Kadin Indonesia Yono Reksoprodjo dalam diskusi di Jakarta, Senin, mengatakan pengusaha Indonesia diharap dapat meningkatkan kualitas produknya sehingga bisa bersaing dengan produk Eropa yang masuk ke Indonesia.

"Kita justru harus membuat negara-negara Uni Eropa tidak punya alasan untuk tidak menerima produk dari kita yang masuk ke sana," kata Yono.

Yono mengatakan meski Indonesia hanya mengekspor bahan baku (raw material) yang tidak tersedia di Uni Eropa, pentingnya menerapkan standar produk juga harus diperhatikan.

Menurut dia, standarisasi produk tersebut selain dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing, juga harus memerhatikan soal lingkungan. Lingkungan yang berkelanjutan menjadi isu penting yang jika tidak dirundingkan akan menjadi hambatan perdagangan (trade barrier) dalam IEU-CEPA.

"Salah satu yang menjadi hambatan perdagangan adalah lingkungan. Contohnya saja kenapa minyak kelapa sawit kita tidak bisa masuk, karena mereka punya standar yang harus dipenuhi sebelum dibeli," kata Yono.

Yono menilai hubungan dagang dengan negara-negara Eropa harus memiliki kesamaan dari kedua belah pihak, khususnya pemahaman lingkungan yang berkelanjutan, baik dari pengusaha, maupun pemerintah.

Ia menambahkan saat ini, pembahasan IEU-CEPA masih terhambat hal-hal yang menjadi perdebatan, seperti konten lokal dan transfer teknologi.

Baca juga: Kadin AS: Iklim investasi dan regulasi Indonesia meningkat
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018