Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa pergantian Tim Pelaksana Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) tidak ada unsur politis.
 
"Enggak ada. Enggak ada," kata Menhan Ryamizard di Jakarta, Senin.
 
Menhan Ryamizard menjelaskan, perombakan di struktur KKIP sudah waktunya karena orang-orang lama yang ada di dalam struktur tersebut memang sudah perlu diganti. 
 
Purnawirawan jenderal bintang empat itu memastikan pelantikan struktur baru KKIP akan dilaksanakan pada Selasa (23/10). Ada dua orang yang akan mengisi posisi sebagai Wakil Ketua Pelaksana KKIP. 
 
"Lihat saja nanti (komposisinya). Yang pasti wakilnya dua. Ada Irjen juga," ungkapnya. 
 
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu juga menepis isu yang menyebut Tim Pelaksana KKIP ada yang dekat dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. 
 
Ryamizard menegaskan, tidak ada kubu-kubuan dalam pembentukan struktur Tim Pelaksana KKIP tersebut. 
 
"Kenapa kubu Prabowo? Saya temannya Prabowo, memang saya kubunya? Saya satu angkatan dengan Prabowo, saya satu angkatan dengan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)," ujarnya. 
 
Menurut Menhan, tidak boleh ada permusuhan dalam membangun Indonesia meskipun berbeda pandangan politik karena semua anak bangsa harus bersatu. 
 
"Enggak ada masalah. Memang harus musuh-musuhan? Enggak boleh. Masa soal partai kita harus musuh-musuhan, enggak bagus. Soal partai, kita NKRI pecah enggak boleh," tegasnya. 
 
Ketua Tim Pelaksana KKIP Laksamana (Purn) Sumardjono dan wakilnya Marsekal Madya (Purn) Eris Herryanto dan jajarannya dikabarkan akan diganti.
 
Informasi soal pergantian di susunan Tim Pelaksana KKIP itu beredar melalui media sosial dengan adanya empat lembar surat berkop KKIP dengan nomor 28/KKIP/X/2018.
 
Dalam informasi yang beredar itu, susunan pengurus Tim Pelaksana KKIP yang baru adalah Marsekal Madya TNI (Purn) Ismono Wijayanto sebagai Ketua Tim Pelaksana Harian. 
 
Berbeda dari susunan kepungurusan sebelumnya, struktur KKIP yang baru ini diisi oleh dua orang wakil ketua, yakni Letnan Jenderal TNI Thamrin Marzuki dan Mayor Jenderal TNI Mar (Purn) Yussuf Solichien. Sebelumnya, posisi Wakil Ketua Tim Pelaksana KKIP hanya diisi satu orang saja. 
 
Tak hanya itu, keberadaan perwira tinggi TNI aktif di kepengurusan juga menjadi perbedaan pengurus baru dengan yang lama. Ada Letjen TNI Thamrin Marzuki yang saat ini masih menjabat sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan). Thamrin Marzuki merupakan perwira tinggi TNI AD lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1984. 
   
Sementara, Ismono Wijayanto juga pernah menjadi Irjen Kemhan pada periode 2014-2016. Dia merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI AU lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1983. 
 
Adapun Yussuf Solichien merupakan Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) periode 2018-2023. Yussuf juga pernah menjadi Ketua Bidang Kerja Sama dan Pemasaran di KKIP sebelumnya. 
 
Yussuf merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI AL lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-19 tahun 1973. Yussuf disebut-sebut dekat dengan mantan pemimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang juga rival dari Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019, Prabowo Subianto.

 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018