"Misalnya perhelatan Asian Games, kalau tidak ada look and feel yang diciptakan bersama kami mungkin tidak bisa seindah apa yang kita lihat"
Jakarta (ANTARA News)  - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf memaparkan pencapaian ekonomi kreatif yang berhasil tumbuh tumbuh di atas pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan makin disukai generasi milenial.

"Kalau kita bandingkan dengan petumbuhan ekonomi nasional sendiri, di mana kuartal I/2018 5,06 persen dan kuartal II/2018 itu 5,27 persen, kita (ekonomi kreatif) bisa tumbuh 5,6 persen," kata Triawan di Jakarta, Selasa.

Triawan menyampaikan hal tersebut pada konferensi pers bertajuk "Empat Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla: Membangun Manusia Indonesia Menuju Negara Maju."

Triawan memaparkan, secara kuantitatif, sektor ekonomi kreatif telah menyumbang Rp1.009 triliun terhadap PDB nasional pada 2017.

Adapun kontribusi ekonomi kreatif terhadap ekonomi nasional mencapai 7,57 persen yang mampu menyerap 17,4 juta tenaga kerja pada 2017.

"Diramalkan tenaga kerja yang terserap mampu mencapai 18,1 juta pada 2018," ujar Triawan.

Triawan menyampaikan, ekonomi kreatif sebagai model ekonomi baru yang berkelanjutan yang berdasarkan pikiran dan gagasan diharapkan mampu menjadi tulang punggung perekonomian yang lebih baik lagi di kemudian hari.

Secara kualitatif, lanjutnya, Bekraf berperan memberi nilai pada berbagai hal yang berkenaan dengan kegiatan ekonomi kreatif.

"Misalnya perhelatan Asian Games, kalau tidak ada look and feel yang diciptakan bersama kami mungkin tidak bisa seindah apa yang kita lihat," ujarnya.

Menurut dia, bidang ekonomi kreatif semakin lama semakin diminati kaum milenial, yang salah satunya terlihat dari minat rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Bekraf yang sangat tinggi.

Oleh karena itu, lanjutnya, Indonesia dengan keragaman budaya dan warisan budaya yang begitu kental, Bekraf ingin ekonomi kreatif menjadi penengah antara negara maju dan negara yang belum maju dalam merumuskan aturan kesepahaman pengembangannya.

Untuk itu, Bekraf akan menggelar perhelatan World Conference on Creative Economy, yang diklaim sebagai konferensi ekonomi kreatif terbesar yang akan dilaksanakan di Bali.

Baca juga: Bekraf laporkan pencapaian ekonomi kreatif lewat buku "Opus 2019"

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018