Kami juga mengajak para guru dan orangtua untuk selalu mengawasi dan membimbing anak-anak dalam memanfaatkan media sosial sehingga dapat menunjang aktivitas mereka sebagai pelajar."
Jakarta (ANTARA News) - Generasi muda harus memanfaatkan media sosial secara positif di era keterbukaan informasi melalui akses internet yang tak terbatas seperti saat ini, kata Kepala Bidang Pengembangan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara Arthur Tumipa.

“Media sosial harus dimanfaatkan secara positif oleh generasi muda untuk semakin meningkatkan persatuan sebagai bangsa sehingga mereka dapat memiliki karakter yang kuat dan terhindar dari dampak negatif yang merusak,"  ujar Arthur dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Arthur mengatakam dalam acara Forum Temu Netizen dalam Rangka Mendukung Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Quality Hotel Manado, bahwa generasi muda yang saat ini sangat erat dengan media sosial harus selalu diarahkan dan diawasi. 

Dia menyebut peran orangtua dan guru harus mampu mengarahkan mereka untuk selalu menggunakan media sosial dengan baik sehingga dapat menunjang kegiatan belajar. 

“Kami juga mengajak para guru dan orangtua untuk selalu mengawasi dan membimbing anak-anak dalam memanfaatkan media sosial sehingga dapat menunjang aktivitas mereka sebagai pelajar," ungkap Arthur. 

Selain itu, Arthur juga mengajak generasi muda untuk menggunakan media sosial secara berimbang sehingga terhindar dari sikap anti-sosial yang dapat berdampak buruk pada masa depan mereka. 

“Sangat nyata kita lihat, ketika terlalu lama-lama di dunia maya, mereka juga sudah exit dari dunia nyata. Ini harus dihindari dan generasi muda harus tetap aktif di berbagai kegiatan sosial-kemasyarakatan yang ada di lingkungannya," papar Arthur. 

Kegiatan ini membahas tentang cara melakukan optimasi penggunaan media sosial untuk penyebaran pesan viral yang positif dalam rangka mendukung Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental pada tanggal 26-28 Oktober 2018 di kota Manado.

"Para Netizen diundang selain untuk belajar bagaimana melakukan optimasi penggunaan media sosial untuk menyebarkan pesan viral yang positif juga diharapkan dapat membantu memviralkan kegiatan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental yang akan dilaksanakan pada tanggal 26-28 Oktober 2018 di kota Manado,"  ujar Ferdiansyah dari Sekretariat Revolusi Mental Kemenko PMK. 

Semangat dan implementasi revolusi mental harus dapat terus dijaga setelah pelaksanaan PKN Revolusi Mental dengan cara melaksanakan nilai-nilai revolusi mental seperti Integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong.

Nilai-nilai tersebut dapat kita pakai dalam aktivitas kecil kita sehari-hari. Melakukan perubahan untuk diri sendiri tidak sulit dan dapat dimulai dari dari hal-hal kecil yang menjadi kelemahan kita sehari-hari seperti nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, solidaritas dan kesetiakawanan dan lain-lain.

“Diharapkan masyarakat semua bisa melaksanakan perubahan dimulai dari yang hal-hal kecil. Mulailah memperbaiki diri kita dengan nilai-nilai utama GNRM. seperti kejujuran, tanggung jawab yang menjadi bagian integritas. Etos kerja dan gotong royong," kata  Ferdiansyah.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018