Saya minta maksimal dua minggu harus ada penerbangan dari sini ke Jakarta atau dari sini ke Surabaya
Samarinda (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta segera ada penerbangan dari Samarinda menuju Jakarta atau Surabaya dalam waktu dua pekan ke depan.

"Saya minta maksimal dua minggu harus ada penerbangan dari sini ke Jakarta atau dari sini ke Surabaya," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Peresmian Bandara Maratua dan Bandara APT Pranoto yang dilaksanakan di satu lokasi yaitu di Bandara APT Pranoto Samarinda, Kamis.

Awalnya ia dijanjikan waktu pengaktifan rute tersebut oleh Menteri Perhubungan dalam waktu sekitar 1,5-2 bulan ke depan.

Dalam arti bahwa penerbangan dari Samarinda menuju Jakarta atau Surabaya baru bisa dilakukan dari Bandara APT Pranoto Samarinda pada pertengahan Desember 2018 atau bahkan awal 2019.

"Saya enggak mau, jangan ditepuki dulu. Tidak mau saya, terlalu lama," katanya.
Ia pun meminta agar izin-izin dipermudah sehingga penerbangan yang disebutnya telah lama ditunggu masyarakat itu segera dapat direalisasikan.

"Pesawatnya terserah mau pakai Garuda yang ke sini enggak apa, yang penting ada pesawat dari Samarinda menuju Jakarta, Samarinda menuju Surabaya. Ini perintah lagi," katanya.

Presiden mengaku sangat memahami keinginan masyarakat setempat yang selama ini selalu menempuh jalur darat dari Samarinda menuju Balikpapan jika akan mengakses Jakarta atau kota-kota besar yang lain.

"Saya ngerti ini ditunggu oleh masyarakat di Samarinda. Bener enggak? Kalau ada yang bilang enggak, maju. Saya batalkan perintah saya," katanya, hadirin pun bertepuk tangan dan bersorak.

Pada kesempatan yang sama, Presiden juga meminta jajarannya khususnya Menteri Perhubungan dan Gubernur Kaltim agar mengembangkan Bandara APT Pranoto dari sisi kapasitas.

"Sekarang terminalnya 12 ribu meter persegi. Saya minta maksimal dalam 3 tahun ke depan kalau potensinya betul-betul kapasitas sudah tidak muat bisa diloncatkan ke-36 ribu meter persegi. Ini perintah, Pak Gub, 12 ribu meter persegi ke 36 ribu meter persegi. Terserah, anggaran dari APBN silakan, dari APBD juga silakan, dari Angkasa Pura juga silakan," katanya.

Terlebih karena penumpang di Bandara itu kapasitasnya 1,5 juta dan memiliki potensi sampai di atas 5 juta penumpang pertahun.

"Oleh sebab itu tidak mungkin terminal ini cukup, harus diantisipasi dan segera bisa kita siapkan untuk diperluas kembali," katanya.

Kepala Negara menambahkan, selain Bandara APT Pranoto juga dikembangkan Bandara Maratua di Kabupaten Berau di Kepulauan Derawan untuk pengembangan pariwisata. 

Ia menambahkan bandara tersebut bisa menjadi sebuah titik pertumbuhan ekonomi baru sebagai bandara yang dibangun penuh oleh APBN melalui Kementerian Perhubungan. 

"Kita harapkan dengan hadirnya airport di Kepulauan Derawan, yaitu Bandara Maratua, saya harapkan turis yang datang ke sana akan semakin banyak," katanya.

Presiden Jokowi pada kesempatan itu meresmikan Bandara APT Pranoto dan Bandara Maratua di Provinsi Kalimantan Timur yang dilaksanakan di satu lokasi yakni di Bandara APT Pranoto.

Presiden didampingi sejumlah pejabatnya meresmikan dua bandara di Kaltim yaitu Bandara Maratua dan Bandara APT Pranoto di Samarinda.

Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Kaltim Isran Noor, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil dan Mensesneg Pratikno.

Baca juga: Presiden minta daerah lain contoh Kaltim bangun bandara

Baca juga: Bandara Samarinda ditargetkan layani 50 penerbangan per hari

Baca juga: Presiden bertolak ke Samarinda resmikan bandara baru


 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018