"Saya pikir latar belakang dari hadirnya teknologi ini adalah saat kita beralih menyaksikan siaran acara dari TV ke streaming Internet, jika Anda tidak melakukan apapun terhadap hal ini maka Anda akan menghadapi masalah yang bernama jeda atau latency saat Anda menyaksikan siaran langsung di TV dengan siaran live streaming dan ini tentunya bukanlah pengalaman menyenangkan. Akamai berupaya membantu mengatasi masalah latency ini," ujar Senior Solution Engineer Akamai Boon Wah Tay di Jakarta, Kamis.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa melalui riset dan pengembangan yang baik serta beragam layanan live media, pihaknya berhasil menemukan teknologi yang dapat meminimalisasi masalah latency.
"Apa yang Anda saksikan sekarang yakni kami berhasil mencapai upaya mengurangi latency di bawah 10 detik untuk siaran live streaming," katanya saat mendemonstrasikan teknologi Low Latency Video dalam event Indonesia Digital Economy Summit.
Dalam demonstrasi, yang juga disaksikan oleh Regional Sales Director Akamai Adam Riley, Boon menunjukkan teknologi Low Latency Video yang berhasil menayangkan siaran streaming lebih cepat 10 detik, dibandingkan siaran yang ditayangkan oleh TV.
Dia juga mengungkapkan bahwa teknologi ini masih menggunakan teknologi jaringan 4G dalam kondisi normal saat menjalankan fungsinya dalam demonstrasi tersebut.
Walaupun Akamai memiliki sejumlah teknologi canggih yang mampu meminimalkan masalah latency seperti dalam streaming video melalui Low Latency Video, pihaknya mengakui bahwa masalah latency tidak bisa dihilangkan secara permanen.
"Tidak akan bisa. Anda tidak akan bisa menurunkan masalah latency hingga nol atau nihil. Kami hanya bisa menurunkan masalah ini ke level serendah mungkin," tutup Adam Riley usai demonstrasi di booth Akamai.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018
