Kain batik dipilih karena batik merupakan warisan budaya adiluhung yang harus dilestarikan. PT KAI ingin ikut ambil bagian dalam pelestarian itu
Yogyakarta (ANTARA News) - PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta menyulap bekas papan iklan rokok di Stasiun Tugu dengan menyelubunginya menggunakan kain batik untuk mendukung upaya pelestarian batik sebagai warisan budaya tradisi bangsa.

"Kain batik dipilih karena batik merupakan warisan budaya adiluhung yang harus dilestarikan. PT KAI ingin ikut ambil bagian dalam pelestarian itu," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Kamis.

Sebelumnya, muncul protes dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) ke PT KAI terkait keluhan maraknya iklan rokok di sejumlah stasiun, salah satunya di Stasiun Tugu Yogyakarta. Iklan rokok tersebut terdapat di sejumlah tiang yang berderet di area tunggu penumpang.

PT KAI kemudian memberikan tanggapan terhadap protes tersebut dengan memberikan instruksi untuk mencopot iklan rokok yang masih ada di beberapa stasiun termasuk di Stasiun Tugu Yogyakarta.

Semula, PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta hanya menutup iklan rokok tersebut dengan kain putih namun kemudian segera menggantinya menggunakan kain batik.

"Sudah ada beberapa usulan dari warga, misalnya kain batik yang ditampilkan harus disesuaikan dengan asalnya. Misalnya di Stasiun Tugu dipasang baik dengan corak khas Yogyakarta, begitu pula di Solo dengan corak khas Solo lengkap dengan keterangannya," kata Eko.

Menurut dia, PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta akan terus melakukan penyempurnaan terhadap pemasangan kain batik di stasiun. Tujuan pemasangan batik juga untuk mengenalkan budaya traidisi agar betik lebih dikenal karena penumpang kereta juga berasal dari berbagai daerah di luar Yogyakarta bahkan dari luar negeri.

Selain kain batik, Eko menambahkan, PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta terus melakukan pembenahan terhadap wajah Stasiun Tugu Yogyakarta sehingga lebih nyaman bagi penumpang.

Pembenahan tersebut di antaranya dengan menambah taman dan perindang serta pencahayaan di pintu masuk sisi timur, serta memperlebar pedestrian di sisi selatan yang dilengkapi dengan lampu taman dan tempat duduk.

"Di sisi selatan juga kami tempatkan Lokomotif D300 bercat hijau. Harapannya, setiap penumpang yang memanfaatkan jasa kereta api dari Stasiun Tugu merasa nyaman dan memiliki kenangan tentang Yogyakarta dan budayanya," katanya.

 Baca juga: YLKI: iklan rokok di stasiun sebuah kemunduran
Baca juga: YLKI sebut iklan rokok stasiun tak terkait pemda

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018