Agni Pratistha yang hadir bersama rombongan "Asian Three-Fold Mirror 2018: Journey" bersama Nicholas Saputra, Oka Antara, dan Edwin sebagai sutradara, mengenakan atasan kebaya modern berwarna hitam dengan sedikit corak biru. Sedangkan bawahannya memakai batik kombinasi cokelat hitam.
Agni tampil pada barisan terdepan rombongan "Asian Three-Fold Mirror" dengan menggandeng Nicholas Saputra yang mengenakan setelan jas serba hitam dipadu dasi kupu-kupu.
Sedangkan Oka Antara, terlihat lebih formal dengan setelan jas hitam dipadu kemeja putih, berjalan bersama Edwin yang mengenakan setelan jas tanpa dasi.
Saat melenggang di karpet merah, mereka sesekali menyapa pewarta melalui senyum dan lambaian tangan, kendati tidak berkomentar.
"Asian Triple-Fold Mirror 2018: Journey" yang melibatkan tiga sutradara -- Degena Yun (China), Daishi Matsunaga (Jepang) dan Edwin (Indonesia) -- akan tampil perdana di dunia pada gelaran TIFF, kemudian dirilis pada 9-15 November di tiga bioskop di Jepang.
Baca juga: Peran penting Nicholas Saputra dalam "Asian Three-Fold Mirror"
Adapun Annisa Hertami juga tampil cantik memakai atasan kebaya hitam dipadu selendang merah dan kain lilit bermotif batik kuning. Ia mendampingi Garin Nugroho yang berkemeja batik dibalut jas casual abu-abu, lengkap dengan syal hitam-putih.
Sebelum naik ke panggung, Garin yang menenteng kamera poket sempat memotret Annisa yang berdiri di atas karpet merah. Keduanya hadir karena film "Ach...Aku Jatuh Cinta" atau "Chaotic Love Poems" karya Garin akan diputar pada sesi Crosscut Asia, Jumat (26/10).
Annisa yang pernah menghadiri acara serupa pada 2012, mengaku memang ingin mengenakan pakaian khas Indonesia pada TIFF kali ini.
"Ini dipilihin, awalnya saya bilang hijau. Tapi saya suka sih yang begini, karena saya tidak suka yang terlihat glamor-glamor. Saya suka yang simple, tidak ribet-ribet, tapi pas untuk acara ini," kata Annisa di sela-sela seremoni pembukaan TIFF 2018.
Baca juga: Film garapan Garin Nugroho bakal diputar di TIFF 2018
Baca juga: "A Star Is Born" buka pesta pemutaran 200 film TIFF 2018
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
