Solo (ANTARA News) - Para tokoh umat Islam di Surakarta berkumpul menyatakan sepakat untuk tetap menjaga suasana kondusif Kota Solo, terkait pembakaran bendera bertulisan kalimat tauhid di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Ada sebanyak 50 orang yang terdiri dari para ulama, tokoh umat, elemen Islam, sejumlah aktivis yakni ada komandan laskar, Pagar Nusa, Banser, dan Ansor telah sepakat menjaga kondusifitas Kota Surakarta dengan menjalin Ukhuwah Islamiyah, kata Ketua Majelis Forum Silaturahim Umat Islam Surakarta KH. Muhammad Halim, di Mesjid Agung Kauman Solo, Jumat.

"Seluruh elemen umat Islam merupakan saudara, maka kami wajib terus menjaga ukhuwah dan mewaspadai segala usaha adu domba. Kami berkumpul dari seluruh elemen umat Islam menyatakan sikap menjaga Kota Solo tetap aman," ujar Muhammd Halim.

"Permasalah ini, kami bahas bersama, sehingga tidak ada saling menyalahkan dan menuduh. Namun, hal ini kami serahkan kepada yang berwajib. Kami jaga kondusifitas Solo. Semua masalah bersama, baik yang membakar maupun yang menyusup tidak dibenarkan," tutur KH Muhammad Halim.

Menurut Muhammad Halim berkaitan dengan pembakaran bendera bertulisan kalimat tauhid, maka pihaknya menyamakan sikap bersama. Pertama membawa bendera yang diduga Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada peringatan Hari Santri Nasional  tidak dibenarkan. Kedua membakar bendera tauhid juga tidak dibenarkan.

Selain itu, lanjut dia, dalam menangani orang yang pembawa bendera diduga HTI seharusnya menangkap pelakunya, dan mengamankan bendera serta menyerahkan kepada yang berwajib.

Bahkan, pihaknya sepakat menyerakan urusan tersebut kepada yang berwajib untuk diselesaikan secara hukum se-adil-adilnya.

"Kami minta umat Islam di Solo agar tidak terprovokasi. Ada upaya pihak tertentu yang berusaha memecah belah umat Islam. Kami memastikan tidak ada aksi unjuk rasa lagi di Kota Solo, setelah ini," katanya. 

Baca juga: Massa Aksi Bela Tauhid padati depan Kantor Menko Polhukam di Medan Merdeka Barat

Baca juga: Aspirasi demonstrasi pembakaran bendera berkalimat tauhid disampaikan ke Menko Polhukam

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018