Bogor (ANTARA News) - Hujan deras sejak sore hingga malam telah membatalkan acara puncak peringatan Sumpah Pemuda ke-90 yang sedianya dihadiri Presiden Joko Widodo di Kebun Raya Bogor, Minggu malam.

Berdasarkan pantauan Antara, hujan sempat merada sekitar pukul 19.00 WIB dan sekitar 3.000 undangan sempat memenuhi kursi yang berada di lapangan tengah Kebun Raya Bogor.

Acara puncak peringatan Sumpah Pemuda ke-90 dengan tema "Perbedaan adalah Kekuatan" dihadiri para pemuda yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari pelajar, anggota komunitas, pelaku "start up", dan lainnya ini sempat dimulai dengan menampilkan dua penyanyi dan satu artis "stand up", namun kembali hujan deras menguyur Kota Bogor dan sekitarnya.

Sebenarnya para undangan tetap duduk ditempatnya dengan menggunakan jas hujan, namun hujan yang semakin deras membuat panitia mempersilahkan para undangan untuk berteduh.

Acara yang disedianya akan dimulai pukul 20.00 WIB ini akhirnya batal karena hingga pukul 21.00 WIB hujan semakin deras.

Dengan kondisi alam ini, maka Presiden Joko Widodo menemui perwakilan undangan, pengisi acara dan panitia penyelenggara di Resturan Grand Garden yang berada di tengah Kebun Raya tersebut.

Presiden mengajak bincang-bincang para perwakilan dari para perwakilan undangan acara peringatan Sumpah Pemuda tesebut secara bergantian dan foto bersama,

Saat menemui perwakilan undangan ini, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Kreatif Triawan Munaf, Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Erick Tohir, Koordinitor Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Walikota Bogor Bima Arya.

Sekitar pukul 21.30 WIB, Presiden Jokowi dan rombongan meninggalkan lokasi, sehingga para tamu undangan juga ikut meninggalkan tenda-tenda tempat mereka menunggu.
Presiden Joko Widodo berbincang dengan perwakilan tamu undangan acara puncak peringatan Sumpah Pemuda ke-90 di Kebun Raya Bogor, Minggu malam. Acara ini batal terselenggara karena hujan deras yang mengguyur Kota Bogor. (Joko Susilo)

 

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018