Jakarta (ANTARA News) – Hidup sehat itu berasal dari pola makan seimbang yang mengandung vitamin, lemak esensial, energi, protein dan mineral. Kekurangan satu nutrisi saja itu membawa dampak negatif terhadap kualitas hidup. Termasuk vitamin D yang penting untuk membangun tubuh Anda. 

Vitamin D membantu tubuh Anda menyerap kalsium untuk mendorong pertumbuhan tulang. Kekurangan vitamin D dapat memengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan. Kadar vitamin D lebih rendah dari 20 ng/ml mengindikasikan kekurangan. Defisiensi vitamin D tidak menonjol. Namun, ada beberapa tanda gejala yang ditunjukkan oleh orang yang kekurangan vitamin D, dilansir boxrox, Sabtu (27/10). 

1. sering jatuh sakit
Sistem kekebalan tubuh melindungi Anda dari bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit. Vitamin D berinteraksi dengan sel-sel yang membangun sistem imun. Saat tubuh kekurangan vitamin D memengaruhi imunitas Anda, membuat Anda lebih rentan terkena penyakit seperti pilek dan flu, demam, alergi, asma, dan eksim. Ini hanya beberapa di antara lebih dari 80 penyakit yang disebabkan oleh masalah dengan fungsi kekebalan. 

2. kerap kelelahan 
Kelelahan sangat memengaruhi segala aspek kehidupan Anda. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara kekurangan vitamin D dan kelelahan pada perempuan. Vitamin D meningkatkan tingkat energi dan menjaga Anda beraktivitas untuk waktu yang lama. Oleh karena itu, bila Anda menemukan diri Anda mengalami kelelahan di tengah hari, Anda mungkin mengalami kekurangan vitamin D. 

3. kesehatan tulang yang buruk
Tanda lain yang mengindikasikan kadar vitamin D dalam darah itu rendah adalah kesehatan tulang yang buruk. Jumlah vitamin D yang tepat dalam diet Anda membangun tubuh dan menjaga kesehatan tulang. Kalsium dan kekurangan vitamin dapat meningkatkan kerusakan tulang dan menyebabkan sakit punggung. Kesehatan tulang yang lemak meningkatkan risiko patah tulang dan cedera lainnya. Oleh karena itu, Anda membutuhkan jumlah vitamin D yang cukup untuk membangun tulang dan otot yang sehat. 

4. rambut rontok
Kerusakan dan kerontokan rambut umumnya disebabkan oleh stres. Namum, ada faktor lain yang merusak rambut Anda. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan rambut rontok yang parah. Alopecia adalah penyakit auto-imun yang ditandai dengan kerontokan rambut yang parah. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan alopecia atau perempuan yang mengalami kerontokan memiliki kadar vitamin D yang rendah, yang dikaitkan dengan kerontokan rambut yang parah. 

5. kekurangan vitamin – penyembuhan luka yang lama
Tubuh kita memiliki mekanisme penyembuhan diri yang membantu memulihkan dan mengoptimalkan kesehatan. Namun jika Anda mengamati penyembuhan luka itu lambat, itu menunjukkan kekurangan vitamin D. Vitamin ini berperan penting dalam melawan infeksi, mengendalikan peradangan, dan memastikan penyembuhan yang tepat. Timgkat vitamin D yang tidak memadai dapat menyebabkan gangguan penyembuhan atau bahkan membahayakan proses penyembuhan selanjutnya. 

6. nyeri otot parah
Tidak mudah untuk menentukan apa yang menjadi penyebab nyeri otot, tetap beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal itu pertanda kekurangan vitamin D. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kelemahan otot dan nyeri otot kronis pada orang dewasa dan anak-anak. Para ahli belum memiliki bukti substansial, tetapi mereka menyarankan untuk menabung vitamin D seiring berjalannya waktu karena ada hubungannya antara nyeri kronis di otot dan rendahnya kadar vitamin D dalam darah. 

Hal-hal tersebut adalah gejala yang diwaspadai untuk menentukan apakah Adan memiliki kekurangan vitamin D atau tidak. Tanda-tanda tersebut tidak terbukti pada awalnya dan sering sulit dikenali. Mulailah dengan menambahkan makanan kaya vitamin D dalam makan Anda dan seringlah terpapar sinar matahari untuk meningkatkan kadar vitamin D. Kekurangan vitamin D tidak mudah diperbaiki, dan saat Anda mengembalikan kadar idealnya, ini dapat memberikan manfaat untuk pelbagai kesehatan Anda. 

Baca juga: Kekurangan vitamin D dan obesitas tingkatkan risiko kanker payudara

Baca juga: Kurang vitamin D berisiko kena diabetes

Penerjemah: Anggarini Paramita
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018