Akan dicarikan pendanaan terutama dengan perbankan
Belitung (ANTARA News) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berjanji akan mendukung memfasilitasi pendanaan bagi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata mulai dari level terbawah.

"Kita akan bantu carikan financing, meyakinkan ke perbankan agar diberikan (fasilitas pendanaan)," kata Menpar Arief Yahya di Eco Beach Tent by Billiton Tanjung Kelayang, Belitung, Senin.

Sebelumnya, pihaknya memantau masih kurang responsifnya investor swasta untuk menanamkan modalnya di sektor pariwisata.

Namun, Arief menyadari pembiayaan bagi suatu investasi di sektor pariwisata khususnya memang tidak mudah dan tidak murah.

"Financing untuk ini tidak mudah dan tidak murah," katanya.

Ia mencontohkan beberapa hal yang didorong untuk dilakukan yakni memperluas akses para pelaku industri di bidang pariwisata pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pariwisata.

Selain itu, dana desa juga akan diarahkan untuk salah satunya dialokasikan pada pengembangan destinasi pariwisata.

"Untuk yang besar kita dorong perbankan, bahkan kita akan bantu sampai misalnya penerbitan reksadana," katanya.
Pihaknya juga mendorong KEK yang telah ada untuk mengembangkan nomadic tourism sebagai solusi atas persoalan tersebut.

Nomadic tourism adalah segala aktivitas atau bisnis yang terkait gaya hidup dan budaya berpindah-pindah seperti menggunakan glamp camp, home pod, dan caravan sebagai fasilitas akomodasi.
Pihaknya mendukung pengembangan hal serupa di Belitung yakni Eco Beach Tent by Billiton yang dikembangkan di KEK Tanjung Kelayang.

Eco Beach Tent by Billiton mengembangkan konsep glamcamp yang dirancang, dibuat, dan dibangun dari kayu dan sumber daya alam lokal seperti kelapa nipah, daun kelapa, dan kayu bulat.

Fasilitas terbaik diberikan salah satunya menu catch-of-the-day dalam pengalaman makan lokal otentik dipanen dengan metode memancing tradisional menggunakan perangkap ikan tradisional.

"Kita akan dukung promosi bagi siapapun investor yang mengembangkan nomadic tourism," kata Arief Yahya.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2018