Kami baru saja pulang dari Bandung. Banyak potensi dari Indonesia yang bisa kami jual kepada konsumen kami di seluruh dunia
Wuqing, China,(ANTARA News) - Tiens Group, salah satu konglomerasi ternama asal China, tidak ingin ketinggalan soal penjualan sarang burung walet asal Indonesia yang sedang "booming" di daratan Tiongkok itu.

"Kami baru saja pulang dari Bandung. Ada banyak potensi dari Indonesia yang bisa kami jual kepada konsumen kami di seluruh dunia," kata CEO Tiens Group Li Jinyuan kepada Antara News di Distrik Wuqing, Kota Tianjin, Senin.

Ia menyebutkan beberapa komoditas andalan Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain, termasuk sarang burung walet.

"Namun yang paling istimewa dari Indonesia adalah kopi luwak. Tidak lama lagi akan kami impor dari Indonesia," ujar salah satu pria terkaya di China itu saat ditemui seusai membuka gerai produk multinasional terbarunya di "Wuqing Development Area".

Li mendirikan Tiens Group pada 1995 dengan berkantor pusat di Distrik Wuqing yang berada di ruas jalur Beijing-Tianjin.

Perusahaan yang bergerak di bidang bioteknologi, industri kesehatan, logistik, keuangan, properti, perdagangan internasional, ritail, bisnis elektronik, pendidikan, dan pariwisata itu produknya telah menjangkau 40 juta pelanggannya yang tersebar di 190 negara, termasuk Indonesia, dengan menggunakan pendekatan pemasaran multilevel (MLM).

Tiens merambah pasar Indonesia sejak 2000 dan sampai saat ini diperkirakan memiliki lima juta pelanggan, khususnya untuk produk kesehatan.

Di gerai barunya yang menempati gedung tiga lantai di kawasan mandiri Tiens di Wuqing itu juga terpajang beberapa produk dari Indonesia yang didominasi makanan ringan jenis biskuit.

"Produk makanan dari Indonesia memang sangat menarik bagi kami, tapi kopi dan sarang burung walet yang sangat kami harapkan bisa segera dipasarkan di sini," ujar pria yang pernah masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia versi majalah Forbes tersebut.

Sarang burung walet asal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi primadona di China.

Pada 2017, China mengimpor sarang burung walet senilai 124 juta dolar AS. Sekitar 82 persen dari nilai impor tersebut berasal dari Indonesia.

Li pernah membikin heboh media pada 2015 karena telah memberangkatkan 6.400 karyawannya berlibur di Prancis dan Monako selama lima hari dengan memesan 140 hotel di Paris dan 4.760 kamar di Cannes dan Monako.

Kontroversi tersebut berlanjut pada  10 September 2016 manakala Li mengajak 8.000 karyawannya dari 50 negara merayakan ulang tahun ke-21 Tiens di Bali.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018