Bukan hanya sawit yang kami benahi, tetapi juga mangrove...
Nusa Dua (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk membenahi keseimbangan ekosistem rumput laut serta kelestarian hutan di hadapan aktivis lingkungan internasional.

"Bukan hanya sawit yang kami benahi, tetapi juga mangrove yang hampir hilang 50 persen, kami juga sedang menangani perbaikan persoalan rumput laut dan kehutanan," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Nusa Dua, Bali, Selasa. 

Menko Maritim Luhut Pandjaitan sempat melakukan pertemuan-pertemuan dengan aktivis, pemangku kepentingan, dan praktisi lingkungan hidup saat menghadiri Our Ocean Conference (OOC) di Bali. 

Sementara itu, Erik Solheim selaku Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP) menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia yang telah banyak melakukan pemulihan masalah-masalah lingkungan hidup seperti mangrove, sawit, hutan, dan lainnya.
 
"Selamat kepada Indonesia yang telah mempelopori gobal program untuk kelapa sawit dan atas leadership Indonesia dalam mengatasi berbagai persoalan lingkungan. Kami akan selalu siap membantu pemerintah Indonesia dalam menjaga keseimbangan lingkungan," kata Solheim. 
      
Pada kesempatan yang sama Presiden WWF Internasional Pavan Sukhdev menyatakan terimakasih atas dukungan Indonesia dalam permasalahan kelapa sawit. 
    
Sukhdev juga membahas populasi orang utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) di wilayah Batang Toru, Sumatera Utara, orang utan yang jumlahnya hanya kini tidak lebih dari 800. 
     
"Kami mengkhawatirkan nasib mereka karena di area itu sedang dibangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan mereka bisa saja masuk ke wilayah pemukiman penduduk. Maka kami usul agar para orang utan ini direlokasi," ujar Sukdhev.
 
Ia mengusulkan agar Indonesia membuat model seperti di Rwanda yang menyelamatkan populasi gorila-nya dengan menjadikannya sebagai program wisata, sehingga masyarakat mendapat manfaat dan lapangan kerja dan para orang utan bisa diselamatkan.

Baca juga: Luhut dorong aksi global hadapi perubahan iklim

Baca juga: Presiden Jokowi berpuisi tentang laut di OOC

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018