Roppongi, Tokyo (ANTARA News) - Animator Jepang, Masaaki Yuasa, menilai karya-karya animasi dua dimensi (2D) tidak akan berkurang apalagi menghilang karena memiliki penikmat tersendiri, kendati teknologi animasi 3D sudah banyak digunakan.

Yuasa yang terkenal sebagai animator "Kaiba", "Chibi Maruko-chan" dan "Crayon Shin-chan", menepis anggapan sejumlah kalangan yang menyebutkan kartun 2D akan menghilang karena perkembangan teknologi visual.

"Saya rasa saat ini masyarakat masih menerima kartun-kartun 2D. Sejak teknologi 3D dimulai, semua orang berpendapat 2D akan menghilang atau berkurang," kata Masaaki Yuasa saat ditemui Antara di Festival Film Tokyo 2018 (TIFF), Roppongi Hills, Senin (29/10).

Ia menilai, animasi 2D masih banyak digunakan pada film kartun televisi, kendati 3D juga berkembang pesat untuk film bioskop hingga virtual reality.
 
Masaaki Yuasa saat tampil pada pemutaran "Lu Over the Wall" pada Festival Film Tokyo (TIFF) 2018, Minggu (28/10). (TIFF2018/Imagenet)


Director animasi film kartun 2D "Lu Over the Wall" itu mengatakan, penonton tidak akan menghiraukan konsep video 2D atau 3D karena yang terpenting adalah kekuatan karakter dan cerita yang menarik.

"Sekarang ini justru tetap ada dan penonton masih menerimanya. Menurut saya, mereka tidak peduli 2D atau 3D, sepanjang ceritanya bagus dan menarik simpati penonton, oke-oke saja," katanya.

Kendati demikian, Masaaki Yuasa terkenal dengan karya animasi bergaya bebas itu mengatakan para animator harus tetap beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tidak tertinggal.

"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi saya sebagai animator harus fleksibel dalam menggunakan berbagai platform, sesuai dengan target yang mau dibuat," ujar dia.

Baca juga: Bedanya bikin kartun anak dan dewasa, menurut animator Shin-chan

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018