Saudi mungkin perlu mitra untuk meyakinkan mereka
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menggandeng China, Jepang, dan Korea Selatan, untuk bekerjasama menggaet investasi Arab Saudi.

Inisiatif tersebut disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan OKI Alwi Shihab dalam sebuah simposium yang diselenggarakan untuk meningkatkan investasi antara Indonesia dan Arab Saudi melalui kemitraan dengan negara-negara Asia Timur di Jakarta, Selasa.

"Yang kami harapkan dari simposium ini mengawinkan antara modal besar yakni Arab Saudi, Jepang, Korea Selatan, dan China, untuk menengok apa yang bisa dikerjasamakan dengan Indonesia," kata Alwi kepada sejumlah media.

Peran China, Jepang, dan Korea Selatan yang termasuk tiga investor terbesar di Indonesia diharapkan dapat lebih mendorong investasi Arab Saudi yang pada 2017 hanya sebesar 3,5 juta dolar AS.

Menurut Alwi, ketiga negara Asia Timur tersebut bisa menjadi mitra bagi Arab Saudi untuk berinvestasi di Indonesia mengingat salah satu kendala rendahnya investasi Saudi di Indonesia adalah "kurang keberanian".

"Saudi mungkin perlu mitra untuk meyakinkan mereka. Maka China, Korea Selatan, dan Jepang, yang sudah terbiasa (berbisnis) di Indonesia bisa membantu perusahaan-perusahaan Saudi untuk masuk ke Indonesia," kata dia.

Padahal, setelah kunjungan Raja Arab Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke Indonesia tahun lalu, telah dibentuk Indonesia-Saudi Arabia Business Council (ISABC) yang tujuannya menindaklanjuti potensi kerja sama ekonomi antarkedua negara.

Namun, hubungan ekonomi antarkedua negara masih jalan di tempat.

"Kami tetap optimistis karena dari segi kebijakan pemerintah Saudi telah menunjuk Indonesia sebagai destinasi investasi, tinggal sampai dimana kita bisa tanggap dan birokrasi tidak menghambat," ujar Alwi.

Mantan Menkokesra itu mengatakan kolaborasi dengan China, Jepang, dan Korea Selatan, yang telah sukses menarik investasi dari Arab Saudi, diperlukan untuk menggaet investor Arab Saudi yang sebagian besar memiliki ketertarikan pada bidang pariwisata, migas, serta real estate di Indonesia.

Arab Saudi tercatat memiliki investasi besar di tiga negara Asia Timur tersebut.

Di China, Saudi Basic Industries Corporation (SABIC) dan perusahaan minyak Saudi Aramco sepakat membangun kompleks petrokimia di China dengan penandatanganan kontrak senilai 70 miliar dolar AS.

Sementara 34 persen saham perusahaan penghasil baja asal Korea Selatan, POSCO Engineering & Construction, telah dibeli oleh Saudi Public Investment Fund dengan nilai satu miliar dolar AS.

Sedangkan perusahaan investasi telekomunikasi dan investasi Jepang, SoftBank, akan menerima investasi 45 miliar dolar dalam jangka waktu lima tahun dari Saudi Public Investment Fund. 

Pemerintah Arab Saudi menilai inisiatif Indonesia melibatkan tiga negara Asia Timur dalam pengembangan kerja sama investasi sangat penting.

Inisiatif tersebut sesuai dengan salah satu Misi 2030 yang diluncurkan pemerintah Saudi, yakni memperluas investasi di dalam maupun luar negeri.

"Arab Saudi, Jepang, China, Korea Selatan, dan Indonesia merupakan negara-negara penting yang memiliki kekuatan ekonomi besar di dunia, juga anggota G20," kata Deputy Head of Mission Kedubes Arab Saudi untuk Indonesia Yahya Al-Qahtani dalam simposium tersebut.

Ia berharap inisiatif ini dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kerja sama dan menghasilkan manfaat untuk kelima negara yang terlibat.

Baca juga: Indonesia tawarkan investasi pariwisata dan gaya hidup di konferensi Arab Saudi

Baca juga: Kadin-Saudi tanda tangani empat kerja sama

Baca juga: Presiden Jokowi minta Arab Saudi realisasikan investasi

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018