Kami akan mengembangkan penelitian mengenai kebencanaan
Jakarta (ANTARA News) -  Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan memperkuat riset mengenai kebencanaan.

"Kami akan mengembangkan penelitian mengenai kebencanaan," ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir usai konferensi pers di Jakarta, Selasa.
 
Hal itu dikarenakan banyaknya bencana yang  terjadi di Tanah  Air, sementara riset mengenai kebencanaan sangat sedikit. Salah satu hasil riset kebencanaan yang berhasil diterapkan yakni Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk penanggulangan bencana asap dan banjir.

Melalui TMC tersebut,lanjut dia, bisa dilakukan hujan buatan untuk mengatasi bencana asap dan juga mencegah terjadinya hujan.

"Kalau di daerah banjir, bagaimana hujan yang belum terjadi bisa dijatuhkan dulu di daerah lain," katanya.     

Saat ini, kata dia, pihaknya hanya mempunyai dua unit pesawat. Padahal idealnya membutuhkan sedikitnya 10 unit.

Pihak Kemenristekdikti juga menurunkan kapal riset Baruna Jaya I untuk ikut serta dalam pencarian kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang. Kapal tersebut dilengkapi dengan peralatan canggih untuk menemukan kotak hitam pesawat tersebut.

"Kapal tersebut juga dilibatkan dalam pencarian korban kapal tenggelam di Danau Toba," tambah Menristekdikti.

Sebelumnya, kapal tersebut pernah terlibat membantu menemukan kotak hitam pesawat Air Asia QZ 8501 pada 2014.

Kemenristekdikti juga bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk melakukan penelitian mengenai gempa. 

"Jadi kita bisa mengetahui potensi gempa yang ada," kata Nasir lagi.

Baca juga: Kemenristekdikti bangun dua pusat sains
Baca juga: Riset Indonesia tertinggal karena dana kurang


 

Pewarta: Indriani
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018