Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi investasi penanaman modal di Indonesia pada triwulan III-2018 mencapai Rp173,8 triliun, menurun 1,6 persen dibandingkan realisasi investasi pada peride yang sama tahun sebelumnya Rp176,6 triliun.

"Tren investasi di Indonesia di 2018 masih kurang menggembirakan. Jadi trennya terus terang agak "soft"." kata Kepala BKPM Thomas Lembong saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Kendati saat ini perekonomian global masih bergejolak yang dipicu perang dagang, kenaikan suku bunga AS dan penguatan dolar AS, Thomas lebih menyoroti faktor intenal yaitu implementasi kebijakan-kebijakan investasi pemerintah.

"Apa karena faktor eksternal? Perang dagang, tekanan mata uang di negara berkembang dan sebagainya, saya pribadi tetap tempatkan tanggungjawab pada faktor internal. Jadi menurut saya eksekusi implementasi dari kebijakan-kebijakan terkait investasi masih kurang "nendang"," ujar Thomas.

Menurut Thomas, menurunnya tren investasi sejak triwulan II 2018 tahun ini, adalah buah dari kebijakan-kebijakan investasi tahun lalu yang diinilainya minim terobosan. Ia mengatakan, pemerintah harus lebih fokus melakukan terobosan-terobosan investasi yang lebih baik sehingga pada kuartal berikutnya dan tahun depan pertumbuhan investasi dapat tetap terjaga.

"Jadi kalau investasi di 2018 itu lemah, itu berarti mencerminkan upaya-upaya yang kurang berhasil 12 bulan sebelumnya. Tentunya faktor eksternal tidak membantu, jelas tekanan terhadap Rupiah mempunyai peran dalam hal ini dan tentunya tidak positif dan juga ada ketidakpastian akibat perang dagang dan sebagainya. Bukan saya katakan tidak punya peran tapi itu di luar kendali kita. Jadi secara manajerial kita harus fokus pada faktor-faktor yang dalam kendali kita," kata Thomas.

Walaupun pada triwulan III-2018 realisasi investasi menurun, namun realisasi investasi selama Januari-September 2018 naik 4,3 persen menjadi Rp535,4 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp513,2 triliun.

Selama triwulan III-2018, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp84,7 triliun, naik 30,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp64,9 triliun. Sedangkan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) Rp89,1 triliun, turun 20,2 persen dibandingkan periode yang sama 2017 Rp111,7 triliun.

BKPM juga mencatat realisasi investasi berdasarkan lokasi proyek, lima besarnya antara lain Jawa Barat Rp29,3 triliun, DKI Jakarta Rp26,2 triliun, Banten Rp16,1 triliun, Jawa Tengah Rp14,3 triliun, Jawa Timur Rp11,5 triliun.

Sedangkan realisasi investasi berdasarkan sektor usaha, lima besarnya antara lain sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp30,4 triliun, listrik, gas, dan air Rp28,6 triliun, pertambangan Rp16,1 triliun, perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp13,6 triliun, dan industri makanan Rp13,3 triliun.

Lima besar negara asal PMA adalah Singapura 1,6 miliar dolar AS, Jepang 1,4 miliar dolar AS, Hongkong 0,5 miliar dolar AS, Malaysia 0,5 miliar dolar AS, dan Tiongkok 0,5 miliar dolar AS.

Baca juga: Kepala BKPM: Terobosan kebijakan investasi harus lebih "nendang"

Baca juga: BKPM prediksi realisasi investasi 2018 Rp730 triliun

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018