Kairo (ANTARA News) - Pengadilan Mesir membebaskan penulis buku tentang perekonomian Mesir lebih dari sepekan sesudah ditangkap dengan tuduhan menyiarkan berita palsu, katanya pada Selasa.

Penangkapan Abdul Khalik Farouk pada 21 Oktober adalah upaya terkini gerakan terhadap wartawan, pegiat hak asasi dan penentang pemerintah, yang mengundang kecaman luas kelompok hak asasi manusia antarbangsa.

Beberapa hari sebelum Farouk ditangkap, media setempat melaporkan bahwa salinan rancangan bukunya, "Apakah Mesir Betul-betul Negara Miskin?", yang mencakup kecaman terhadap kebijakan ekonomi pemerintah, disita pihak berwenang dari penerbit, demikian Reuters melaporkan.

Baca juga: Mesir lanjutkan diplomasi ulang-alik antara Hamas dan Israel

Farouk menyatakan pengadilan di Kairo selatan pada Senin memerintahkannya dan pemilik percetakan itu, yang menerbitkan bukunya, dibebaskan. Mereka dibebaskan dari kantor polisi setempat sesudah sidang tersebut, tambahnya.

Farouk menggambarkan penangkapannya sebagai bagian dari upaya menentang kebebasan mengungkapkan pendapat dan menyatakan penyitaan bukunya adalah tekanan keamanan, yang tidak sah di bawah hukum Mesir.

Dua koran setempat sebelumnya melaporkan pembebasan Farouk.

Baca juga: Mesir hukum mati 75 orang terkait unjuk rasa tahun 2013

Sejak Presiden Abdel Fattah al-Sisi berkuasa pada 2014, Mesir melakukan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, yang dikatakan pegiat belum pernah terjadi dalam sejarah modernnya.

Pendukung Sisi menyatakan ia bekerja untuk menjaga ketenangan Mesir sesudah beberapa tahun gejolak politik dan ekonomi setelah pemberontakan rakyat pada 2011.

Editor: Boyke Soekapdjo

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018