Roppongi, Tokyo (ANTARA News) - Festival Film Tokyo 2018 (TIFF) menghadirkan pemutaran perdana film drama "House Where the Mermaid Sleeps" yang menghadirkan kisah cinta yang berakhir dengan air mata.

Film yang diangkat dari novel "Ningyo no Nemuru Ie" karya Keigo Higashino pada 2015 itu menceritakan sosok ibu dua anak, Kaoruko Harima (Ryoko Shinohara), yang pisah rumah dengan suaminya Kazuaki (Hidetoshi Nishijima) karena akan segera bercerai.

Drama dimulai saat anak perempuannya, Mizuho, kecelakaan di kolam renang yang membuat anak seusia sekolah dasar itu mengalami death brain atau kerusakan fungsi otak secara masif.

Kaoruko dan Kazuaki hanya memiliki dua pilihan, membiarkan Mizuho bertahan dengan alat bantu sampai tutup usia, atau menganggap anak itu sudah tiada dan mendonorkan organ tubuhnya kepada pasien lain.

Saking cintanya ibu kepada anak, Kaoruko mempertahankan Mizuho dengan segala cara, berharap anak itu akan pulih suatu saat nanti.

Demikian juga dengan Kazuaki yang meminta bantuan ilmuwan muda,  Hoshino (Kentaro Sakaguchi), untuk memulihkan anaknya menggunakan teknologi "artificial neural connection".

Lantas, apakah usaha mereka berhasil? "House Where the Mermaid Sleeps" akan mulai ditayangkan di Jepang pada 16 November.

Baca juga: "Asian Triple Fold Mirror 2018: Journey", bukan sekadar perjalanan

Dalam jumpa pers, Ryoko Shinohara yang memerankan sosok ibu, mengatakan film ini sangat menyentuh dan menggugah rasa sejak pertama kali ia membaca skenarionya.

"Ini film yang sangat menyentuh, dan saya benar-benar yakin Anda akan menikmatinya, Anda akan menangis seperti saya," kata Ryoko Shinohara di Roppongi Hills Tokyo, Senin (29/10) malam.

"Bahkan ketika mempersiapkan adegan, saya membuka skrip dan mulai membaca. Saya langsung menangis, mata menjadi merah, mata menjadi bengkak," katanya.

Nishijima yang memerankan sosok ayah pun memuji akting Kurumi Inagaki yang menjadi sosok Mizuho, anak yang sakit dan terus tertidur karena kerusakan otak tersebut.

"Dia harus selalu diam, dan Kurumi adalah anak jenius secara alami. Kami tidak perlu menjelaskan apa pun kepadanya. Dari saat pertama, kami terpesona atas kemampuannya," ucap Nishijima.

Baca juga: Punya penikmat tersendiri, kartun 2D tidak akan hilang
 

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018