Anak-anak Indonesia harus tetap semangat dan tabah dalam menghadapi peristiwa ini..
Palu (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) telah merampungkan pembangunan empat ruang kelas sementara (Rukatara) di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, sebagai komitmen mempercepat pemulihan kegiatan belajar mengajar di daerah tersebut pascabencana, 28 September 2018.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni meninjau langsung aktivitas belajar mengajar di dua Rukatara tersebut yakni SD Inpres Perumnas Balaroa, Kota Palu dan SMP Negeri 1 Sigi, Selasa (30/10).

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan dua Rukatara di Palu yang masing-masingnya menampung 301 siswa dari SD Inpres Silae Kecamatan Ulujadi dan 401 siswa dari SD Inpres Perumnas Balaroa, Palu Barat.

Kemudian, pembangunan Rukatara di Sigi yang menampung 700 siswa dari SMP 1 Sigi, Kecamatan Sigi Biromaru dan satu Rukatara di Donggala yang menampung 199 siswa dari SD Negeri 1 Loli Tasiburi.

"Pembangunan Rukatara telah dilakukan dengan cepat. agar dapat segera digunakan untuk kegiatan belajar mengajar para siswa. Walaupun dibangun dengan cepat, Rukatara tersebut telah memenuhi standard sehingga tahan gempa," jelas Baiquni.

Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pihaknya bergerak berdasarkan laporan diterima, bahwa tidak hanya rumah, melainkan juga banyak sekolah yang rusak, sehingga mengakibatkan anak-anak di Palu, Sigi, dan Donggala tidak dapat bersekolah.

"Anak-anak Indonesia harus tetap semangat dan tabah dalam menghadapi peristiwa ini. Untuk lebih melengkapi fasilitas di Rukatara ini, kursi dan meja belajar sedang dipesan," kata Menteri Rini.

Menteri Rini juga mengucapkan terimakasih kepada BUMN yang telah bekerja sama untuk memberikan berbagai bantuan di Sulawesi Tengah.

Selain telah membangun Rukatara, BNI dan PT Bank Mandiri (Persero) telah sukses membangun hunian sementara (Huntara) di daerah-daerah terdampak bencana. BNI menambah jumlah Huntara yang dibangun untuk korban bencana di Sulawesi Tengah, dari rencana awal 300 unit menjadi 450 unit Huntara.

BNI sebagai salah satu koordinator pembangunan Huntara di Kabupaten Sigi mendapatkan tugas membangun 450 huntara yang terdiri atas 300 unit di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi dan 150 unit di Desa Potoya, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi.

Tidak hanya fokus pada pembangunan Rukatara dan Huntara saja, BUMN juga berupaya agar Huntara dapat memberi kenyamanan semaksimal mungkin bagi para pengungsi. BNI membangun fasilitas MCK (Mandi, Cuci, dan Kakus), Sumur Bor, dan tandon Air.

BNI membangun 101 unit MCK yang tersebar di beberapa lokasi, yaitu 30 di Proyek Huntara Tahap I di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru; lalu 15 unit di Huntara Tahap II Desa Potoya, Kecamatan Dolo Sigi; dan 20 unit di Desa Kabonena Kecamatan Palu Barat.?

Selain itu, fasilitas MCK juga dibangun di area Mesjid Agung Palu sebanyak 6 bilik, lalu di kawasan Pengungsian Desa Vatutela sebanyak 6 bilik, di Rumah Dinas Bupati Donggala sebanyak 2 bilik, di Posko BUMN 2 bilik, kemudian di Alun-alun Kota Parigi 6 bilik.?

MCK juga dibangun di Desa Bantaya, Kecamatan Parigi Tengah sebanyak 6 bilik, di Desa Maesa Kecamatan Parigi Tengah sebanyak 3 unit. di Desa Kampal Parigi sebanyak 3 bilik serta di SD Inpres Perumnas Balaroa sebanyak 2 bilik.

Baca juga: Mendikbud ajak siswa korban gempa segera kembali sekolah
Baca juga: Siswa-siswi di kota Palu mulai berdatangan
Baca juga: Sekolah rusak, semua siswa di Lindu, Sigi masih diliburkan

Pewarta: Fauzi
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018