"(Marketshare MSI) sekitar 40 persen, 40 persen lainnya adalah ROG, dan sisanya 20 persen adalah lainnya seperti Acer," ujar Marketing Manager MSI Indonesia Stanley Lin kepada Antara usai peluncuran produk di pameran Indocomtech 2018, di JCC Senayan, Jakarta, Rabu.
"ROG hampir nomor satu, nomor dua saat ini, kami berkompetisi di pasar Indonesia," sambung dia.
Stanley mengatakan bahwa MSI tidak takut dengan kompetitor, dan memilih untuk fokus dalam mengembangkan produk.
Hal yang menjadi kunci pembeda MSI dengan produk lain, menurut Stanley, adalah kolaborasi dengan pemain utama, seperti kartu grafis NVIDIA.
Dia menyebut MSI merupakan yang pertama berkolaborasi dengan NVIDIA, kemudian diikuti brand lain.
"Kami mencoba untuk menjadi pemimpin pasar, tapi tidak begitu ingin berkompetisi dengan yang lain. Anda bisa lihat kompetitor biasanya mengnyalin produk kita, apa yang kami lakukan mereka akan 2-3 bulan mereka akan mengikuti fitur kami," ujar Stanley.
"Jadi, kami tidak terlalu peduli apa yang mereka lakukan, hanya fokus pada apa yang kami bisa lakukan kepada pasar," lanjut dia.
Lebih lanjut, dia menyebut MSI menduduki peringkat pertama untuk pasar perangkat high-end Indonesia, dengan pertumbuhan yang sangat cepat.
"Dibanding tahun lalu, penjualan MSI tumbuh 120 persen di pasar Indonesia," kata Stanley.
"Pasar Indonesia tumbuh sangat cepat, tiga tahun lalu kami hanya jual 200 unit per bulan, sekarang sekitar 1.000-1.500 unit per bulan, di sini pasar yang sangat besar," tambah dia.
MSI turut mendukung ekosistem eSport di Indonesia dengan menggelar turnamen gaming MSI MGA Cup Indonesia yang diadakan pada September 2017.
Baca juga: MSI luncurkan empat notebook, termasuk seri gaming
Baca juga: MSI perkenalkan motherboard terbaru seri Z390 dengan fitur lebih agresif
Baca juga: Bidik e-Sport, Asus luncurkan laptop ROG Strix Scar dan Hero
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018
