Dari negara ASEAN, Indonesia yang pertama menjadi Official Country Partner untuk pameran ini
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menjadi negara mitra resmi atau Official Country Partner dalam pameran industri terbesar di Eropa bernama Hannover Messe melalui penandatanganan kontrak antara Kementerian Perindustrian RI dengan Kementerian Ekonomi dan Energi Jerman.

"Dari negara ASEAN, Indonesia yang pertama menjadi Official Country Partner untuk pameran ini," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto kepada pers di Jakarta, Kamis.

Airlangga menyampaikan hal itu bersama Menteri Ekonomi dan Energi Jerman Peter Altmaier  usai menyaksikan penandatanganan kontrak antara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kemenperin Ngakan Timur Antara dengan Chairman of Managing Board of Deutsche Mess AG Jochen Kockler.

Menurut Airlangga, sebagai Official Country Partner, Indonesia berkesempatan untuk memamerkan produk unggulannya di perhelatan yang akan digelar pada 2020 tersebut.

"Yang akan kami pamerkan adalah lima industri unggulan dalam program Making Indonesia 4.0, yaitu industri makanan dan minuman, otomotif, tekstil dan produk tekstil, elektronika, dan kimia," ujarnya.

Partisipasi Indonesia pada pameran tersebut merupakan salah satu upaya untuk lebih mendorong peran industri manufaktur terhadap perekonomian Indonesia.

Selain itu, lanjut Menperin, pameran tersebut juga sejalan dengan kampanye Making Indonesia 4.0 yang meruoajan inisiasi strategis untuk merevitalisasi industri nasional melalui implementasi teknologi dalam revolusi industri ke empat.

Adapun partisipasi yang dimaksud juga dapat dimanfaatkan untuk memperkuat merek nasional, sehingga mampu menarik investasi asing dan mendorong kerja sama sektor industri.

Hannover Messe berlangsung di Jerman dan merupakan pameran tahunan terbesar di sektor teknologi industri yang menghadirkan lebih dari 6.500 pameran dari berbagai pelaku industri di dunia yang berasal dari 73 negara.

Setiap tahunnya, pameran ini dikunjungi dari 91 negara dan mengasilkan sekitar 5,6 juta kontrak bisnis.

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018