Jakarta (ANTARA News) - Kesibukan masyarakat zaman sekarang menginspirasi Annisa Travel mengemas program umrah weekend sehingga jamaah tidak perlu mengambil cuti kerja berhari-hari lamanya untuk bisa menjalankan ibadah umrah.

Program umrah weekend yang mengoptimalkan waktu libur akhir pekan ini ternyata cukup banyak peminatnya, kata Direktur Utama Annisa Travel Eri Heriawati dalam siaran pers, Jumat.

”Untuk program weekend di Baitullah ini, kami bisa mengatur agar perjalanannya seoptimal mungkin dan tetap mendapat kenyamanan dalam melepaskan rindu hati kita di depan Baitullah. Adapun jadwal perjalanan ini sudah kami kemas dengan sangat baik dan menyenangkan,” terang Eri.

Sesuai dengan namanya, umrah weekend ini hanya butuh waktu empat hari saja, dan jamaah berangkat pada Jumat pagi dengan menggunakan pesawat langsung menuju Madinah. Setibanya di sana, jamaah bermalam satu malam saja di Madinah.

Kemudian pada keesokan harinya, yakni Sabtu pagi, jamaah berziarah ke Makam Rasulullah di Raudah. Setelah shalat dzuhur dan makan siang, check out dari hotel dan melanjutkan ziarah di Kota Madinah serta mengambil Migot di Bir Ali, sebelum menuju ke Makkah.

”Perjalanan menuju Makkah ini bisa kita tempuh dengan mobil private atau dengan pesawat terbang. Keduanya adalah pilihan, tergantung mau pilih yang mana,” katanya.

Setibanya di Makkah, usai check in hotel tim pembimbing sudah menunggu untuk memandu jamaah menjalankan rangkaian umrah, yakni tawaf, sa’i, dan tahalul. ”Setelah selesai melaksanakan Umrah, jamaah bisa beristirahat di hotel,” katanya.

Pada hari terakhir, Minggu siang, jamaah melalukan tawaf wada dan check out hotel, sebelum ke Jeddah untuk kembali ke Jakarta. Tim Annisa, kata Eri, akan selalu mendampingi perjalanan sampai check in pesawat hingga jamaah terbang kembali ke Jakarta.

Dengan program umrah weekend ini, jamaah sudah tiba kembali di Jakarta pada Senin pagi, bahkan bisa langsung masuk kerja dan menjalankan aktivitas kembali di kantornya.

Umrah weekend ini ditawarkan Annisa Travel untuk para jamaah super sibuk, bisa dilakukan kapan saja di akhir pekan tanpa menunggu jamaah grup.

”Jadi bisa lebih leluasa dan nyaman tanpa harus ada beban untuk saling tunggu-menunggu,” demikian Eri Heriawati.

Baca juga: Sistem biometrik visa umrah-haji ditolak asosiasi

Baca juga: Jemaah umrah melahirkan prematur di Mekkah

Baca juga: Kecelakaan maut renggut tiga nyawa jamaah umrah Indonesia

Pewarta: Suryanto
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018